Berita

RATU ATUT CHOSIYAH/NET

Hukum

Pengacara Atut: Kami Belum Dapat Konfirmasi dari KPK

SELASA, 17 DESEMBER 2013 | 11:17 WIB | LAPORAN:

Pengacara Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, TB Sukatma mengemukakan bahwa pihaknya hingga kini belum mendapat konfirmasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ihwal peningkatan status kliennya sebagai tersangka.

"Jadi kita tunggu saja perkembangannya dan kita tidak sedang dalam posisi menolak adanya peningkatan status itu, mesikipun saya selaku tim penasehat hukum yang sudah ada merasa bahwa belum ada fakta-fakta atau bukti yg cukup untuk menempatkan ibu (Ratu Atut) sebagai tersangka," ujar TB Sukatma saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (17/12).

Ia pun memandang, penggeledahan di rumah Atut sebagai bagian Standar Operation Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh KPK. Meski pihaknya sudah mendapat informasi ada dua koper dokumen yang dibawa oleh penyidik KPK.


"Tapi kan memang belum bisa menunjukkan bahwa dokumen-dokumen yang dibawa KPK itu adanya suatu proses tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang," katanya lagi.

Apakah ada pemberitahuan dari KPK penggeledahan itu terkait kasus apa? Posisi ibu apa?

"Kalau pemberitahuannya soal rencana penggeledahan sama sekali tidak diberitahukan kepada klien karena itu kan sifatnya rahasia, dan mereka kan ada izin dari Pengadilan Negeri setempat ya," jawab Sukatma.

Namun, lanjut dia, jika berdasar konfirmasi Jurubicara KPK Johan Budi SP yang disampaikan pagi tadi di stasiun TV swasta bahwa penggeledehan itu berkaitan tindak pindana suap sengketa Pilkada Lebak dengan tersangka Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan yang merupakan adik kandung Atut.

Saat ditanya di mana Atut, Sukatma memastikan yang bersangkutan ada di dalam negeri.

"Ada, saya belum bisa berikan konfirmasi posisinya tapi beliau ada," ujarnya.

Diketahui, KPK telah memeriksa Atut sebagai kasus yang menjerat adik kandungnya tersebut. Terakhir, pada 10 Desember 2013 lalu, Atut diperiksa selama hampir 11 jam. Seusai diperiksa, Atut irit berkomentar. [wid]
 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya