Berita

Catat, Ada Lebih Seribu Kasus yang Diduga Terkait Atut Pernah Dilaporkan

SELASA, 17 DESEMBER 2013 | 10:44 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penetapan Gubernur Banten Ratut Atut sebagai tersangka kasus proyek pengadaan alat kesehatan bukan sesuatu yang mengejutkan, meski kepastiannya baru akan diumumkan Komisi Pemberantasan Korupsi siang nanti.

Demikian disampaikan aktivis antikorupsi Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Selasa, 17/12).

"Penetapan Atut sebagai tersangka terkait kasus Alkes sudah diduga sejak awal. Ada seribu lebih kasus korupsi Banten yang dilaporkan ke KPKdan saya yakini kebanyakan terkait dengan Atut sebagai pengguna anggaran. Kebetulan sementara ini KPK masih fokus menuntaskan kasus Alkes ini," jelas Dahnil.


Apabila kasus lain juga didalami KPK, menurut Dahnil, akan banyak kasus korupsi Banten yang mengarah kepada Ratut Atut. Karena faktanya, praktek manipulasi dan korupsi APBD di Banten dimonopoli Atut melalui perusahaan-perusahaan keluarganya.

Meski begitu, Dahnil menjelaskan, penetapan Atut sebagai tersangka sama sekali tidak bermakna praktek korupsi dan rente di Banten berkurang. Betul, Atut dan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana, sebagai pusat kendali praktek korupsi dan rente di Banten. Tetapi para operator korupsi dan rente masih berserakan di birokrasi dan legislatif.

Karena itu, penuntasan seribu lebih kasus korupsi lainnya yang dilaporkan publik Banten perlu dituntaskan aparatur hukum, baik oleh KPK maupun Kejaksaan dan Kepolisian.

"Jadi, masyarakat Banten belum bebas dari ancaman dinasti rente nan korup, selama cakupan tindakan hukum belum menyentuh birokrasi dan legislatif lain yang kemungkinan besar keterlibatannya ada pada seribu lebih laporan yang masuk ke KPK," demikian dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya