Berita

FOTO:NET

Bisnis

Pemerintah Wajibkan Semua Industri Terima SVLK

SENIN, 16 DESEMBER 2013 | 22:55 WIB | LAPORAN:

Pemerintah mewajibkan semua industri yang beroperasi di Indonesia menerima sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sebagai acuan pembelian bahan baku dan tidak mendiskriminasikannya.

"Uni Eropa saja mendukung dengan ditandatanganinya kerja sama, apalagi industri di Indonesia. Mereka (industri) tidak lagi perlu mensyaratkan sertifikasi tambahan jika bahan baku produk kehutanan yang dibeli sudah dilengkapi dengan SVLK," kata Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan usai membuka Seminar Nasional, Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Jakarta, Senin (16/12).

Dalam kesempatan itu, Menhut juga meminta pihak-pihak tertentu tidak melakukan kampanye negatif terhadap SVLK dengan membanding-bandingkan sertifikasi lain yang lebih dahulu ada.


"Di luar negeri hal itu bisa saja dilakukan. Tetapi di Indonesia seharusnya, semua industri tunduk dan menghormati ketentuan yang sudah pemerintah buat. Apalagi, sejak awal, SVLK adalah sistem yang sangat transparan dan akuntabel," terangnya.

Penyusunannnya juga dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk organisasi masyarakat sipil. Lebih jauh Menhut memastikan, produk berbasis kayu Indonesia hanya memerlukan SVLK.

"Sertifikat lain semisal FSC [Forest Stewardship Council] tidak lagi diperlukan karena tidak lagi mendukung industry kehutanan. Kecuali ada pasal-pasal yang disesuaikan dengan kondisi industri kehutanan di Indonesia yang baru tumbuh," tutur Menhut.

Dia menjelaskan mengelola sumber daya hutan adalah mengelola paradox yang pada satu sisi sumber daya hutan harus memberikan konstribusi pada pertumbuhan ekonomi, sedangkan di sisi lain kualitas lingkungan harus tetap terjaga.

"Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, Indonesia harus mengelola sumber daya hutan secara lestari," pungkasnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya