Berita

Nusantara

KPK Sudah Punya Kunci Pintu Masuk Korupsi di Jatim

MINGGU, 15 DESEMBER 2013 | 15:19 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA


RMOL.
Meskipun Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan korupsi besar di Jawa Timur dilakukan perampok kelas wahid dengan modus yang canggih sehingga tidak meninggalkan jejak, tapi bukan berarti para bromocorah di pemprov Jatim itu tidak bisa dibekuk.
 
Hal ini diungkapkan koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi menjawab pertanyaan wartawan (Minggu, 15/12).
 
Ia yakin, ketika dalam Pekan Politik Kebangsaan yang digelar International Conference of Islamic Scholars (ICIS) Kamis pekan lalu (12/12) itu Samad menyebut Jatim sebagai provinsi paling korup, dan dilakukan oleh bromocorah (perampok) kelas wahid yang canggih, Ketua KPK itu sudah memegang data dan fakta serta kunci untuk membongkar kejahatan itu.

Ia yakin, ketika dalam Pekan Politik Kebangsaan yang digelar International Conference of Islamic Scholars (ICIS) Kamis pekan lalu (12/12) itu Samad menyebut Jatim sebagai provinsi paling korup, dan dilakukan oleh bromocorah (perampok) kelas wahid yang canggih, Ketua KPK itu sudah memegang data dan fakta serta kunci untuk membongkar kejahatan itu.
 
“Percayalah, dalam tempo yang tidak terlalu lama lagi, KPK bakal membongkar jaringan mega-korupsi di Jatim sebagaimana dilakukan KPK di Provinsi Banten,” tegas Adhie.
 
Jubir presiden era Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) ini mengisahkan, dulu tak ada yang percaya mega-korupsi di Provinsi Banten bisa dibongkar, mengingat provinsi itu dikuasai dinasti sang gubernur (Atut) yang dibeking partai besar (Golkar).
 
Yang menarik, menurut Adhie, kondisi di Jatim mirip Banten. Cuma bila Banten didukung Golkar, di Jatim pendukung utamanya Partai Demokrat pimpinan Presiden Yudhoynono.
 
Uniknya, sebagaimana Banten yang jaringan korupsinya terbongkar lewat skandal suap pilkada kepada Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, kemungkinan besar korupsi di Jatim pun bisa terungkap lewat peristiwa sejenis.
 
“Saya menduga KPK sudah memiliki kunci untuk membuka pintu gerbang korupsi besar di Jatim. Tentu saja dari Akil Mochtar yang kini menjadi pesakitan KPK. Sebab ada dugaan selain puluhan milyar rupiah, satu di antara puluhan mobil mewah milik Akil Mochtar yang disita KPK itu, merupakan upeti atas jasanya memenangkan sengketa pilkada di Jatim,” jelas Adhie.
 
“Persoalannya, apakah Akil Mochtar mengungkapkan hal ini di depan penyidik KPK atau dalam sidang tipikor yang akan datang, waktu yang akan menjelaskannya,” pungkas Adhie Massardi.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya