Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Boalemao, Gorontalo, Ismiyati Saidi memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia datang dengan membawa sejumlah barang bukti terkait aliran dana Kongres Partai Demokrat pada 2010 lalu.
"Pemberian ada dari kemarin (saat Kongres). Cuma kita enggak tahu dananya dari mana," kata Ismiyati di gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (13/12).
Adapun barang bukti yang dibawanya berupa uang dan sebuah kotak handphone Blackberry. Awalnya, ia berpikir pemberian uang dan Blacberry itu hanya uang saku dari kubu Anas Urbaningrum.
"Nggak akan saya balikin karena itu bukan pinjaman. Saya pikir itu uang saku," tegasnya
Ismi yang tampil mengenakan jilbab pink tadi mengaku uang yang diberikan secara bertahap oleh oleh tim pemenangan Anas dan event organizer kepada Ketua DPC saat itu mencapai Rp 100 juta. Pertama Rp 15 juta, kemudian Rp 15 juta disusul Rp 20 juta,
"Dan saat mau pulang itu Rp50 juta, dalam bentuk dollar AS," lanjutnya.
Saat pembagian uang dan Blackberry,Ismi mengaku sempat bertemu dengan Umar Arsal, salah seorang tim pemenangan Anas.
"Di dalam (ruang pembagian) saya ketemu Umar Arsal," imbuhnya.
Ismiyati, yang pernah dihadirkan sebagai saksi meringankan dalam persidangan dengan terdakwa Muhammad Nazaruddin juga membenarkan bahwa ada pengarahan untuk memilih Anas Urbaningrum agar menang sebagai ketua umum Partai Demokrat. Bahkan semua kader yang saat itu berada di Hotel diminta untuk memilih Anas.
[wid]