Berita

Ditemukan Kejanggalan, Kuis Kebangsaan WIN-HT Diolok-olok

RABU, 11 DESEMBER 2013 | 12:37 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Dunia maya dihebohkan soal kuis kebangsaan. Apa itu? Kuis ini ditayangkan di satu tivi swasta dan sempat diunggah ke Youtube. Yang bikin heboh, sebelum pertanyaan dilontarkan lewat siaran langsung, si penelepon sudah menjawab: A. Istana Maimon.

Tayangan ini banjir kritikan di Twitter. Banyak yang mencurigai kuis yang disponsori Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo ini hasil setingan alias sudah diatur sebelumnya.
Acara kuis ini sudah tayang di salah satu tivi swasta lebih dari sebulan lalu. Tayang di waktu jeda setiap pukul 9 pagi dan 5 sore. Durasinya sekitar 5 menit per tayangan. Video ini kemudian diunggah ke Youtube oleh akun Kuis Kebangsaan.  

Kuis ini diklaim untuk menguji wawasan masyarakat tentang sejarah pengetahuan umum, dan informasi terkini. Hadiah yang disediakan cukup menarik. Ada kamera, telepon genggam, dan kulkas. Agar menarik, kuis disiarkan secara langsung dan pemirsa di rumah dapat partisipasi dengan menelepon pada nomor yang disediakan.

Kuis ini diklaim untuk menguji wawasan masyarakat tentang sejarah pengetahuan umum, dan informasi terkini. Hadiah yang disediakan cukup menarik. Ada kamera, telepon genggam, dan kulkas. Agar menarik, kuis disiarkan secara langsung dan pemirsa di rumah dapat partisipasi dengan menelepon pada nomor yang disediakan.

Pemirsa yang berhasil tersambung, diwajibkan untuk meneriakkan password: bersih, peduli, tegas, yang merupakan jargon yang diusung Wiranto-Hary Tanoe. Setelah itu, akan muncul huruf W I N H T dalam satu baris ke bawah di layar kaca. Pemirsa lalu dipersilakan memilih salah satu huruf. Kemudian, di balik itu muncul pertanyaan berikut jawaban dalam bentuk pilihan ganda.

Nah, dalam video yang diunggah tadi, ada kejanggalan. Seorang penelepon yang mengaku bernama Syaifudin dari Trenggalek, Jawa Timur, usai meneriakkan password langsung menjawab, “A. Istana Maimun.” Padahal, Tifany selaku pembawa acara belum membacakan soal. Syaifudin juga belum memilih salah satu huruf W I N H T yang merupakan dapur pertanyaan.

”Bukan, Pak. Ini dia nih. Bapak boleh pilih dulu huruf yang ada di sebelah saya. Silakan,” terang Tifanny sambil menunjuk ke huruf baris huruf W I N H T. Bukannya memilih, Syaifudin malah terdengar kebingungan dan berujar, “Ooh...”

Setelah beberapa detik, Syaifudin akhirnya memilih huruf H. Sebuah pertanyaan pun muncul. ”Istana yang menjadi salah satu ikon Kota Medan dan dibangun pada tahun 1888 adalah?” kata Tifanny membacakan pertanyaan yang juga muncul di layar. Di bawah pertanyaan ada tiga pilihan, yaitu: A. Istana Maimun; B. Gedung Sate; dan C. Museum Gajah.

Syaifudin pun menjawab dengan jawaban yang diucapkan saat awal nelepon. ”A. Istana Maimun,” ucapnya. ”Betul,” sahut Tifanny.

Dalam video itu, ada satu penelepon lagi bernama Yoel dari Medan. Sama seperti Syaifudin, Yoel juga langsung bisa menjawab walau pertanyaan belum muncul. “A. MT Haryono,” ucapnya.

Pembawa acara pun meminta Yoel untuk memilih huruf dulu. Yoel kemudian memilih huruf W. Lalu muncullah pertanyaan: Selain Ahmad Yani, siapa yang termasuk dalam 7 pahlawan revolusi? Jawaban yang tersedia adalah: A. MT Haryono; B. Gatot Subroto; dan C. Selamet Riyadi. Dengan begitu, jawaban Yoel tadi sangat tepat. Padahal, pertanyaan belum ada. Dari mana coba Yoel dan Syaifudin bisa menjawab sebelum pertanyaan ini muncul.

Video ini langsung menyebar di media sosial seperti Twitter dan Kaskus. Komentar-komentar lucu pun bermunculan. Sayangnya, sore harinya, video itu langsung diblok dengan alasan berisi konten yang menyangkut hak cipta.

Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi melalui akun twitternya @BurhanMuhtadi berkomentar pendek tapi dalem. ”HaHaHa lucu banget :)” kicaunya. Leksa melalui akun @leksa langsung menembak pihak menyelenggara kuasa menyeting kuis itu. ”Haha. udah kampanye pake kuis, setingan pula. Eh ketahuan lagi :))” kicaunya.

Iman Brotoseno dalam akunnya ‏@imanbr mengolok-olok kuis dengan dengan membuat pertanyaan lain. ”Siapa Pangab yang menolak memakai surat perintah pemegang kekuasaan dari Soeharto? Jawab: Istana Maimun,” kicaunya sambil memasang hesteg #KuisKebangsaan. Harman Mariendra dalam akunnya ‏@Mariendra melakukan hal sama dengan membuat pertanyaan, di manakah partai final piala dunia 2014 akan diselenggarakan? Jawabannya, Istana Maimun juga.

Aktivis Zuhairi Misrawi dalam akunnya ‏@zuhairimisrawi menyebut kuis ini pembodohan kepada masyarakat. “Nyata, pembodohan,” kicaunya. Arits Ernest Prakarsa melontarkan sindiran. ”Kuis Kebangsaan ternyata pemenangnya sudah diatur. HT tampak nyaman ya membohongi publik. Trus mau jadi pejabat, gitu?” tulisnya.

Wiranto mengakui jika kuis kebangsaan itu memang settingan. “Semuanya di-setting. Saya kemari di-setting. Tapi setting yang tidak melanggar undang-undang, diizinkan. Jangan hanya like dislike,” ujarnya saat ditemui usai orasi kebangsaan di Hotel Bidakara, Jakarta, kemarin.

Wiranto menolak anggapan kuis itu pembodohan. Menurutnya, kuis tersebut tetap mendidik masyarakat. ”Sesuatu yang baik disalahkan. Itu (kuis kebangsaan) mendidik bukan menjerumuskan,” ucapnya.

Di mana mendidiknya? Kata Wiranto, dalam kuis itu pihaknya bertanya kepada masyarakat soal budaya, sejarah, dan hal-hal positif yang terjadi di Indonesia. ”Kami galakkan dengan cara itu, jangan dicurigai kemudian akal-akalan. Kami tulus melakukan itu karena kami merasa semangat kebangsaan sudah luntur. Apa salahnya kami beri upaya mendidik dengan cara-cara menarik?” ujarnya balik bertanya.

Sedangkan pihak penyelenggara kuis kebangsan masih keukeuh menyatakan tidak ada settingan. Melalui akun twitternya @KuisKebangsaan menyatakan, sebelum kuis disiarkan secara langsung, terlebih dulu dilakukan simulasi. Tujuannya, agar sambungan telepon tidak terputus dan peserta yang masuk tidak ada pengulangan. Simulasi ini sudah sesuai SOP.

”Setelah simulasi berjalan dengan baik, baru kemudian kami menampilkan kuis tersebut live. Namun, kami tegaskan tidak pernah ada settingan. Yang terjadi berapa waktu lalu, saat tampil live penelpon langsung menjawab pertanyaan. Hal tersebut terjadi karena euforia peserta. Karena ingin cepat menjawab pertanyaan, sesuai dengan simulasi sebelumnya,” terang penyelenggara.

Penjelasan akun mewakili penyelenggara kuis ini pun mendapat kritik pedas. Aktivis AJI mengatakan penjelasan akun kuis kebangsaan melecehkan akal sehat. ”Bagaimana mungkin Anda membocorkan pertanyaan hanya untuk ngecek kualitas jaringan telepon. Menanyakan identitas kan cukup?” cetusnya. [HARIAN RAKYAT MERDEKA]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya