Tidak benar Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel menjadikan bekas Kepala Biro (Kabiro) Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Deddy Kusdinar sebagai sapi perah untuk mencari proyek.
Begitu dikatakan Jurubicara (Jubir) Keluarga Mallarangeng, Rizal Mallarangeng saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (10/12).
Bahkan untuk membuktikannya, Rizal meminta KPK untuk mengkonfirmasi langsung hal itu kepada Deddy Kusdinar, terdakwa kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON), Hambalang.
“Mereka yang dapat uang dari Lisa, kok malah Choel? Kan urusannya ada di Deddy. Tanya saja sama Deddy, benar nggak Deddy diperah sama Choel?†jelas Rizal.
Pernyataan mengenai Choel jadikan Deddy laiknya sapi perah dilontarkan oleh Sylvia Soleha alias Bu Pur. Dia mengaku mendapatkan cerita itu dari (almarhum) Arif Gunawan. Dalam sidang siang tadi, Bu Pur kembali mengakui hal itu. Dia bahkan telah menyampaikan hal itu saat diperiksa KPK.
Rizal sendiri menyatakan bahwa adiknya sama sekalinya tak mengenal Bu Pur maupun Arief Gunawan. Tapi, analisa Rizal justru Bu Pur dan Arief inilah yang membantu dan mengatur agar anggaran dari Kemenkeu bisa dikucurkan. Padahal, lanjut Rizal, keterangan Agus Martowardojo sudah menjelaskan bahwa dana kala itu tidak boleh dikeluarkan lantaran surat-surat tidak lengkap.
Diluar itu, Rizal mengaku bahwa Choel pernah menerima uang Rp 5 miliar dari Wafid Muharam yang kala itu menjabat sebagai Sesmenpora. Uang diantarkan oleh Deddy ke kediaman Choel. Tapi, Choel tidak mengetahui asal usul uang yang kini telah dikembalikan ke KPK itu.
“Enggak tahu juga (uang apa), salahnya dia terima. Tapi jangan kemudian dibesar-besarkan kalau Choel mengatur Hambalang. Yang atur Hambalang itu yang lain, Adhi Karya, Wafid, kenapa dikirimkan ke Choel? katanya dari PT DGI yang kalah tender. Kalau kalah artinya enggak mengatur dong, wong kalah, apalagi disebut uang untuk Choel,†demikian politisi Partai Golkar itu.
[rus]