Bu Pur, panggilan akrab Sylvia Soleha mengaku berkenalan dengan Widodo Wisnu Sayoko di kediaman Ibu Presiden SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Widodo sendiri disebut Bu Pur sebagai sepupu orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Hal itu diutarakan langsung oleh Bu Pur saat bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa Deddy Kusdinar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (10/12).
Dia menceritakan, awal perkenalannya adalah saat menjenguk Ibunda SBY yang dipanggilnya dengan sebutan Eyang (Habibah). Saat itu Eyang tengah menderita sakit.
"Di kediaman Eyang. Karena (Eyang) sakit," kata Bu Pur.
Saat ditanya siapa Eyang yang dimaksud, Bu Pur menyatakan bahwa dia adalah Ibu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ibunya bapak. SBY," jawab Bu Pur.
Sebelumnya, Bu Pur membantah suaminya menjabat sebagai kepala rumah tangga Cikeas. Kata dia, suamninya Purnomo D Rahardjo hanya teman seangkatan Presiden SBY yang juga ketua umum Partai Demokrat di Akademi Militer tahun 1973. Saat ini, suaminya menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan.
Nama Widodo Wisnu Sayoko terungkap sebagai sepupu SBY itu akibat beredarnya salinan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas nama Bu Pur. Dalam BAP tanggal 28 Mei 2013, Bu Pur mengakui bahwa Widodo masih sepupu SBY. Kepada penyidik KPK, Bu Pur juga menceritakan pertemuan pertamanya dengan Widodo pada tahun 2006. Pertemuan itu terjadi di rumah ibunda SBY yang terletak tepat di samping kediaman pribadi sang presiden di Cikeas.
Pada persidangan pekan lalu, Widodo yang dihadirkan sebagai saksi mengaku pernah mengikuti rapat bersama Menteri Pemuda dan Olahraga di Kementerian Keuangan. Saat itu, Widodo mengaku diajak bosnya yang bernama Arif.
Terkait kasus Hambalang, Widodo diduga mempengaruhi pihak Kemenpora, salah satunya adalah mantan Kabiro Perencanaan Sekretariat Kemenpora, Deddy Kusdinar. Pengaruhnya itu adalah untuk menaikkan anggaran proyek hambalang dari Rp 125 miliar menjadi Rp 2,5 triliun.
[rus]