Berita

sylvia soleha/net

Hukum

KORUPSI HAMBALANG

Bu Pur Ngaku Ditekan Penyidik untuk Kenal Anas Urbaningrum

SELASA, 10 DESEMBER 2013 | 11:28 WIB | LAPORAN:

Sylvia Soleha alias Bu Pur, saksi penting kasus Hambalang akhirnya menunjukkan diri untuk bersaksi di Pengadilan Tipikor.

Dalam sidang terdakwa Deddy Kusdinar beberapa saat lalu, ia mengaku sempat dipaksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengakui bahwa dirinya mengenal Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang berstatus tersangka dalam perkara Hambalang.

"Saya tak pernah kenal dengan Anas Urbaningrum, tapi saat diperiksa saya dipaksa untuk kenal," aku dia.


Tapi, Bu Pur menegaskan bahwa ia langsung mencoret kesaksian di berita acara pemeriksaan (BAP) itu di depan penyidik yang melakukan pemeriksaan.

Salah seorang hakim anggota, Anwar, langsung menimpali pernyataan Bu Pur.

"Tidak ada di sini (BAP) ditanya kenal Anas. Yang ada itu permohonan izin," tekan hakim.

Tapi Bu Pur tetap ngotot bahwa dirinya tak pernah mengajukan permohonan izin untuk menangani proyek pengadaan alat sarana dan prasarana hambalang itu.

"Bukan saya yang tidak benar, penyidiknya yang tidak benar. Saya tak pernah ditanya begitu," ungkap Bu Pur.

Sebuah dokumen berjudul BAP Bu Pur sempat beredar ke publik beberapa waktu lalu. Dokumen itu diambil dari pemeriksaannya di KPK pada 28 Mei lalu.

Dari dokumen itu, terungkap kedekatan Bu Pur dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Bahkan Ibu Negara sempat mengingatkannya untuk tidak main-main dalam sebuah proyek yang melibatkan pejabat.

Dalam BAP tersebut, Bu Pur mengaku sempat mengirim pesan singkat (SMS) kepada Ani Yudhoyono. Pesan itu dikirim Bu Pur setelah sehari sebelumnya bertemu dengan Andi Mallarangeng pada acara Partai Demokrat di Jakarta, 2010.

Dokumen tersebut juga mengungkapkan indikasi keterlibatan Kapolri Jenderal Sutarman saat masih menjabat Kapolda Metro Jaya untuk mengamankan pembangunan proyek Hambalang dari protes aktivis LSM. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya