Berita

airlangga hartarto/net

Bisnis

DPR: Pemerintah Tidak Boleh Jual Mitratel

SELASA, 10 DESEMBER 2013 | 08:37 WIB | LAPORAN:

Komisi VI DPR-RI  mendesak pemerintah agar membatalkan rencana penjualan PT Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel), anak perusahaan PT Telkom yang mengelola menara-menara pemancar. Mitratel relatif tidak memiliki masalah, sehingga tidak pantas dijual.

Demikian dikatakan Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto. Dalam rapat dengar pendapat antara Komisi VI, Komisaris dan Dirut PT Telkom serta Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN di gedung DPR, Jakarta, kemarin, seluruh fraksi yang ada di Komisi VI DPR menyatakan penolakan terhadap rencana Telkom menjual Mitratel.

"Mitratel adalah perusahaan yang sangat menguntungkan dengan  laba cukup besar. Mitratel juga memiliki captive market yang sangat besar, yaitu Telkom dan Telkomsel. Karena itu, rencana penjualan sebagian saham Mitratel harus dibatalkan," kata Airlangga.


DPR tidak bisa menerima alasan yang dikemukakan pihak manajemen PT Telkom terhadap rencana penjualan Mitratel. Pihaknya juga mengingatkan kepada manajemen PT Telkom agar mematuhi rekomendasi Komisi VI DPR terdahulu terkait dengan pembatalan rencana penjualan saham Mitratel.

Menurut Airlangga, Mitratel merupakan anak perusahaan yang potensial.  Jadi,  kalau perusahaan tersebut dikelola dengan baik, masih terbuka peluang untuk mendapatkan keuntungan. Jika saham Mitratel dijual hingga 49 persen maka perusahaan ini akan menjalani usahanya sebagaimana perusahaan swasta, tanpa memikirkan kepentingan publik.

Seperti diberitakan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) akan menjual 360 asetnya yang tidak produktif. Aset itu berbentuk rumah dan bangunan yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasil penjualan aset-aset tersebut rencananya akan digunakan untuk dana investasi yang tahun ini diperkirakan sebesar Rp 2,19 triliun. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya