Berita

fahri hamzah/net

Hukum

Fahri Hamzah: Kasus Luthfi Hasan Ishaaq yang Sensasional Harus Jadi Pelajaran

SENIN, 09 DESEMBER 2013 | 14:50 WIB | LAPORAN:

Hari anti korupsi tahun ini selain diperingati dengan prasangka baik pada penanganan pemberantasan korupsi di Tanah Air, tapi juga ada perasaan nyaris putus asa.

Menurut anggota Komisi III DPR RI, Fahri Hamzah, mengatakan, satu sisi publik harus punya komitmen membangun sistem anti korupsi yang built in dalam birokrasi dan kelembagaan negara untuk kemudian menjadi budaya nasional yang permanen. Tapi di sisi lain, publik melihat minimnya upaya itu dan tenggelam oleh euphoria penindakan yang didramatisir luar biasa. Selain itu, Indonesia masih mendapatkan skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang sama dengan tahun 2012 alias stagnan, yaitu 32.

"Selayaknya vonis atas kasus Luthfi Hasan Ishaaq (mantan presiden PKS) yang sensasional selama setahun ini, dijadikan pelajaran bersama agar kita bisa menyelesaikan agenda nasional pemberantasan korupsi secara sistemik dan substansial," kata Fahri dalam pernyataan tertulis kepada wartawan, Senin (9/12).


Dia menekankan, pemberantasan korupsi tidak bisa diteruskan dengan cara lama. Sebab, kata dia mengutip ilmuwan Albert Einstein, salah satu ciri sakit jiwa adalah melakukan hal dengan cara sama tetapi mengharapkan hasil yang berbeda. Kalau IPK sebagai alat ukur yang dibanggakan tidak berubah atau stagnan dibanding negara lain yang bahkan belum demokratis seperti Saudi Arabia atau negara baru macam Timor Leste, berarti pemberantasan korupsi sudah gagal.

"Ongkos pemberantasan korupsi selama ini sangat tidak sebanding dengan pengorbanan dan kesabaran bangsa ini menonton adegan drama penindakan yang tidak habis-habisnya, yang justru tidak memperkuat pembangunan sistem nasional malah justru merusak kredibilitasnya," tandas Fahri. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya