Berita

Junaidi Hamsyah/net

Nusantara

Mabes Polri Didesak Ambil Alih Dugaan Korupsi Gubernur Bengkulu

KAMIS, 05 DESEMBER 2013 | 18:31 WIB | LAPORAN:

Mabes Polri didesak menangani langsung kasus dugaan korupsi Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, terkait penyimpangan Dana Jasa Tim Pembina Manajemen RSUD M. Yunus senilai lebih dari Rp 5 milar.

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bengkulu (AMPB) menyatakan, penyidikan dugaan korupsi yang melibatkan Gubernur Junaidi Hamsyah sudah berlangsung sejak 2012. Namun, hingga kini belum menyentuh pelaku utamanya.

"Kami melihat ada skenario beberapa pihak untuk meloloskan pelaku utamanya dengan cara mengorbankan bawahan," kata Koordinator AMPB, Zefriansyah saat menyambangi Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/12).


Selain itu, AMPB menduga terdapat indikasi skenario pembungkaman dalam pengusutan kasus itu. Tidak hanya terhadap pihak berwenang, tapi juga akademisi termasuk media massa.

"Oleh karenanya kami meminta agar Kapolri mengambil langkah-langkah yang cepat terkait kasus Gubernur Junaidi Hamsyah," kata Zefriansyah.

Dia membeberkan, kasus ini mencuat setelah keluarnya hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu pada 28 maret 2013 lalu. Dalam laporan disebutkan adanya kerugian negara atas dugaan korupsi penyimpangan Dana Jasa Tim Pembina Manajemen RSUD M. Yunus tahun 2010-2012 sebesar Rp 5.089.572.361.

Pembayaran dana jasa tim pembina manajemen rumah sakit tersebut atas dasar surat keputusan yang dibuat Junaidi Hamsyah dengan nomor SK Z.17.XXXVIII tahun 2011 tentang manajemen RSUD M. Yunus. "Konyolnya, dana diambil dari uang pasien yang tengah kesakitan. Alangkah dzolimnya mereka itu. Akibat kasus ini pelayanan rumah sakit semakin amburadul, RSUD juga mengalami kerugian sejak 2010," jelas Zefriansyah.

Dia berharap, dengan diambil alih oleh Mabes Polri, kasus itu bisa segera diselesaikan, serta menyeret pelaku utamanya ke meja hijau. "Kami juga meminta agar oknum anggota Polri yang sengaja menghambat program pemberantasan korupsi juga ditindak tegas," pungkasnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya