Berita

abraham samad/net

Hukum

Korupsi di Banten, Saking Banyaknya Abraham Samad Lupa

KAMIS, 05 DESEMBER 2013 | 16:40 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sampai saat ini masih mendalami dugaan korupsi yang terjadi di Provinsi Banten diluar kasus proyek pengadaan alat kesehatan (Alkes) yang saat ini masih berada dalam proses penyelidikan.

Ketua KPK, Abraham Samad menyatakan bahwa korupsi yang terjadi di wilayah yang dipimpin Ratu Atut Chosiyah itu banyak. Saking banyaknya, sampai-sampai Samad lupa apa saja laporan korupsi terkait Banten yang diterima bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK.

"Jadi semua informasi, kasus korupsi di Banten, baik yang dilaporkan, dan yang diberikan BPK pada KPK akan kita tindaklanjuti. Dan korupsi di Banten itu banyak, saking banyaknya saya lupa itu ada beberapa poin," terang Samad saat dijumpai di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (5/12).


Meski tak menyebutkan apa saja laporan dugaan korupsi di Banten itu, Samad memastikan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan proses pendalaman. Hal itu, penting dilakukan untuk menyimpulkan pihak-pihak yang terlibat dalam perkara itu.

"Semua ini masih harus divalidasi, verifikasi untuk mencari alat bukti," terang Samad.

Bukan rahasia umum, sejak dulu keluarga Ratu Atut memang berkuasa di Banten. Saat disinggung soal itu Samad masih enggan berspekulasi. Tapi, KPK, kata dia, memang saat ini melihat praktik politik dinasti dan dinasti kekuasaan marak terjadi. Keduanya, sebenarnya sangat rentan dengan perilaku dan kejahatan korupsi.

"Makanya KPK selalu memberi warning tentang adanya praktik politik dinasti dan dinasti kekuasaan. itu banyak terjadi," terang dia. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya