Berita

susilo b. yudhoyono/net

Politik

Anies Baswedan: Kalau Capres Ditentukan Majelis Tinggi, Kredibilitas Demokrat Habis

RABU, 04 DESEMBER 2013 | 19:30 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Anggaran Dasar Partai Demokrat sama sekali tidak menyebutkan soal model konvensi untuk mencari calon presiden dan atau wakil presiden.

Penentuan capres dan cawapres dari partai itu sepenuhnya ada di tangan Majelis Tinggi Partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat.

Banyak pihak yang meragukan keseriusan Demokrat menggelar konvensi tersebut. Apakah nanti tetap Majelis Tinggi yang berwenang menentukan capres Demokrat, walau ada komitmen capres ditentukan berdasar hasil survei lembaga terpercaya? Apalagi, ada adik ipar SBY berlaga di sana, Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo.


Salah seorang peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Anies Baswedan, mengaku memahami keraguan banyak pihak tersebut. Tapi dia begitu yakin bahwa Demokrat akan konsisten dengan komitmen awalnya dalam memutuskan capres.

Menurut Anies, salah satu tujuan diadakannya konvensi adalah meningkatkan kredibilitas Partai Demokrat yang sedang anjlok. Maka dia yakin, Demokrat akan memegang komitmennya bahwa capres yang akan diusung adalah pemenang survei yang digelar tiga lembaga survei terpercaya yang dipakai Demokrat.

"Ini seperti menetapkan 1 Syawal. Yang tetapkan adalah Menteri Agama. Tapi yang menentukan adalah surveyor hilal-nya," terangnya.
 
Namun, memang tetap saja ada kekhawatiran pertimbangan Majelis Tinggi nanti akan berbeda dengan hasil survei. Menanggapi peluang itu, Rektor Universitas Paramadina ini menegaskan, Demokrat sama saja menghabisi dirinya sendiri bila bermain curang.

"Kalau yang menang A, lalu Majelis Tinggi bilang B, maka kredibiltasnya akan habis. Itu langkah irasional yang luar biasa," tegasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya