Berita

Nusantara

Banyak Sengketa Tanah di Jawa Tengah yang Belum Diselesaikan

SELASA, 03 DESEMBER 2013 | 11:35 WIB | LAPORAN:

Kasus perebutan tanah antara warga dengan negara atau swasta di Jawa Tengah banyak yang belum selesai. Kebanyakan adalah tanah rampasan pada masa penjajahan dan awal kemerdekaan.
 
Ketua Penasehat Serikat Tani Merdeka (Setam) Cilacap, Sugeng mengatakan, di Cilacap saja setidaknya terdapat lima sengketa tanah. Yakni Kecamatan Cipari, Cimanggu, Gandrungmangu, Patimuan dan Bantarsari.
 
“Tanah-tanah ini tadinya adalah garapan warga mulai tahun 1960-an. Namun setelah pembukaan lahan selesai kemudian pada tahun 80-an mulai diklaim oleh negara atau perusahaan negara,” jelas Sugeng, Selasa (3/12).
 

 
Sugeng menjelaskan, kasus tanah yang terselesaikan di Cilacap baru sebagian kecil. Yakni di Kecamatan Cimanggu antara warga dengan PT Rumpun Sari Antan (RSA). Sekitar 450 hektar lahan sudah dikembalikan lagi kepada warga yang berhak.
 
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kunjungan ke Pitulasi Kecamatan Cipari, Minggu, mengatakan kasus yang terjadi di Cilacap ini hanya sebagian kecil kasus sengketa tanah yang terjadi di Indonesia.
 
Dia mengatakan sistem Indonesia masih belum menjamin penyelesaian kasus secara cepat. Sebab prosesnya panjang dan berbelit. Akibatnya hanya untuk menyelesaikan satu kasus saja memerlukan waktu hingga puluhan tahun.
 
“Penyelesaian masih lambat. Sebab banyak melibatkan lembaga, antara lain BPN, Kementrian, DPR, dan yang bersangkutan. Tapi nantinya saya yakin sistemnya akan diperbaiki agar kasus sengketa tanah cepat selesai,” ujar Ganjar.
 
Gubernur berpesan agar warga yang sedang memperjuangkan tanah tidak putus asa. Kerjasama antara warga, LSM, DPR, pemerintah dan organisasi lain masih diperlukan agar perjuangan bisa membuahkan hasil. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya