Berita

Irianto MS Syafiuddin atau Yance/net

Hukum

Lamban, Diduga Ada Transaksi Kasus Politisi Golkar Yance

JUMAT, 29 NOVEMBER 2013 | 12:45 WIB | LAPORAN:

Kasus dugaan korupsi pembebasan tanah pembangunan Proyek PLTU 1 Indramayu, Jawa Barat yang diduga digelembungkan harganya oleh tersangka mantan Bupati Indramayu, Irianto MS Syafiuddin alias Yance mangkrak. Warga Indramayu menduga Kejaksaan Agung main mata dengan tersangka.

"Kasus ini sudah lama, semenjak tahun 2010 Yance sudah ditetapkan menjadi tersangka karena menggelembungkan harga tanah 82 hektar yang seharusnya Rp 22 ribu menjadi 42 ribu per meter persegi, namun oleh jaksa yang bersangkutan belum juga dilakukan tindakan apa-apa," kata Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Indramayu, M Solihin saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (29/11).

Sholihin melihat ada ketidakadilan dalam kasus yang menjerat Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu, pasalnya tersangka-tersangka yang lain sudah diproses dan dijatuhkan vonis.


"Saya nilai ada main mata atau ada makelar kasus di Kejaksaan Agung, saya harap penegak hukum serius dan tidak masuk angin," katanya.

Hal senada juga diutarakan oleh Ketua Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi curiga dalam kasus ini kejaksaan melakukan nego dan ada transaksi kasus.

Lanjut Uchok kasus yang mengalami kondisi serupa banyak di Kejaksaan, maka jaksa yang memeriksa perlu dilaporkan. "Jaksa pengawas harus mengambil tindakan, jika terjadi pembiaran maka kenakan sanksi," tegasnya.

Sementara itu saat dimintai keterangan soal perkembangan kasus Yance, Kapuspenum Kejagung Setia Untung Mulyadi tidak memberikan komentar banyak. "Kini (sadang) ditindak lanjuti," tandasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya