Berita

boediono/net

Hukum

CENTURYGATE

Bambang Soesatyo: Publik Tidak Terkecoh dengan Pernyataan Boediono

MINGGU, 24 NOVEMBER 2013 | 06:54 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Keterangan pers yang disampaikan Wakil Presiden Boediono tadi malam (Sabtu, 23/11) bertolak belakang dengan fakta, dan perbuatannya saat proses pengambilan keputusan memberikan fasilitas pemberian jangka pendek (FPJP) Bank Indonesia (BI) kepada Bank Century pada tahun 2008 lalu.

Demikian disampaikan Anggota Tim Pengawas (Timwas) Bailout Bank Century yang juga Anggota Komisi III, Bambang Soesatyo kepada wartawan, Minggu (24/11).

"Kalau (Boediono) mengambil kebijakan dengan hati bersih tentu tidak akan menjadi temuan BPK. Kalau itu suatu kehormatan, tentu data yang disajikan bukanlah data akal-akalan, atau tipu muslihat," ujarnya.


Jelas Bambang, sampai-sampai Menkeu Srimulyani selaku ketua KSSK saat itu sangat marah karena apa yang disajikan padanya tidak akurat. Sehingga dia mempertanyakan bagaimana ceritanya keputusan yang ditandanganinya dari Rp. 632 miliar tiba-tiba dalam waktu dua hari (Sabtu dan Minggu) membengkak pada hari Seninnya menjadi Rp. 2,5 triliun, dan pada akhirnya dalam hitungan bulan menjadi Rp. 6,7 triliun.  

Ia yakin publik tidak bodoh dan terkecoh dengan pernyataan Boediono, karena bukti dan fakta termasuk seluruh rekaman, notulen, akta notaris dan Surat yang janggal serta dokumen-dokumen dalam proses FPJP dan Bailout tersebut sudah beredar di ruang publik. Kemudian keterangan Jusuf Kalla (JK) selaku pelaksana tugas presiden ketika itu tidak dilaporkan dan bahkan terkesan seperti operasi senyap.

Tambah Bambang, lalu bagaimana keterangan Srimulyani  kepada JK bahwa dia tertipu oleh BI, belum lagi penjelasan Robert Tantular (Mantan Direktur Utama Bank Century) bahwa pihaknya tidak pernah mengajukan FPJP dan minta dibailout atau diambil alih karena sudah ada negosiasi dengan pihak ketiga dan kebutuhan banknya hanya Rp. 1 triliun, dan agaimana dengan laporan Srimulyani dalam tiga suratnya kepada presiden SBY menjelaskan posisinya dalam pengambilan kebijakan bailout bank Century yang janggal itu.

"Masih banyak pertanyaan yang bisa menggugurkan alasan berdampak sistemik yang disampaikan Boediono mengingat bank tersebut berskala kecil dan pinjaman antar banknya pun hanya 0,03 persen," tandas politisi Partai Golkar itu. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya