Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menuntut biaya logistik di berbagai daerah di Indonesia dapat segera diturunkan.
"Turunkan biaya logistik dengan kebijakan fiskal guna membantu pengadaan sarana dan prasarana logistik," kata Sekretaris Jenderal ALFI Yukki Nugrawan Hanafi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (22/11).
Yukki menerangkan, selama ini perusahaan yang bergerak di bidang logistik mengalami kesukaran untuk melakukan peremajaan atau pengadaan armada baru. Apalagi dukungan dalam bentuk fiskal itu untuk melakukan revitalisasi armada itu dinilai merupakan hal yang penting karena semakin meningkatnya biaya operasional logistik di Tanah Air.
Ia juga menyoroti semakin banyaknya pemain asing yang bergerak di bidang layanan jasa logistik dan freight forwarding karena masih menggiurkannya industri di bidang tersebut di Indonesia. Untuk itu, lanjutnya, diperlukan penataan investasi asing agar perusahaan nasional dapat terus berkiprah di bidang tersebut bahkan diharapkan juga dapat menjadi pemain berskala internasional.
Sebelumnya, Supply Chain Indonesia menyatakan sistem logistik Indonesia masih belum bisa berperan sebagaimana mestinya dalam rangka mendukung efektivitas dan kelancaran arus barang dan jasa di tanah air.
Sebagaimana diberitakan, biaya logistik nasional di Indonesia mencapai 23,6 persen, sedangkan negara maju seperti Amerika Serikat hanya 10 persen, Jepang sebesar 10,6 persen dan Korea Selatan 16,3 persen
.[wid]