Berita

Kampanye Hutan NGO

Bisnis

Kampanye Hutan NGO Nggak Boleh Berstandar Ganda

KAMIS, 21 NOVEMBER 2013 | 09:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Organisasi non pemerintah (non government organization/NGO) bidang kehutanan tidak seharusnya berstandar ganda dalam melakukan kampanye menentang perambahan hutan oleh korporasi di Indonesia.

Advokasi melestarikan hutan alam dan habitat harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) seharusnya berjalan konsisten tanpa menutupi kesalahan korporasi tertentu yang bekerja sama dengan organisasi non pemerintah asing tersebut.

“Ini aneh, Greenpeace seharusnya membuka data deforestasi ini agar tidak menimbulkan spekulasi,” ujar Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia Elfian Effendi di Jakarta, kemarin.


Greenomics Indonesia juga mempertanyakan permintaan Greenpeace kepada perusahaan sawit Wilmar Indonesia untuk menerapkan kebijakan non deforestasi dalam pembangunan perkebunan sawit. “Dia harus buktikan dulu tudingan itu. Jangan hanya asal tuding, nanti akhirnya melakukan kerja sama,” sindirnya.

Dia tidak mempermasalahkan apabila ada organisasi pemerintah yang benar-benar berjuang terhadap kelestarian alam. Namun, dalam hal ini Greenpeace menerapkan standar ganda dalam melontarkan isu deforestasi.

“Justru orang akan bertanya-tanya dengan sikap mereka,” kata Elfian.

Sebelumnya, Greenpeace melakukan aksi demonstrasi di depan kantor perusahaan sawit Wilmar Indonesia. Dalam aksi ini Greenpeace membentangkan karpet harimau di depan Kantor Wilmar sebagai perlambang bahwa perusahaan ini masih menolak berkomitmen menghentikan perusakan hutan alam Indonesia dalam rantai produksinya.

“Sudah lebih dari satu bulan semenjak Greenpeace mengeluarkan laporan ‘Izin Untuk Menghancurkan’ yang menunjukkan betapa Wilmar mencuci minyak sawit kotor ke pasar global,” ujar Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Teguh Surya dalam keterangan tertulisnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya