Berita

m. nazaruddin/net

Hukum

Yulianis: Nazaruddin Tidak Hanya Investasi ke Satu Kandidat Ketum

JUMAT, 15 NOVEMBER 2013 | 19:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, mengulangi pernyataannya bahwa ada uang sejumlah Rp 30 miliar dan US$ 2 juta dan US$ 3 juta ke kota Bandung untuk Kongres Partai Demokrat pada tahun 2010.

Aliran dana ke Kongres Demokrat ini masih terus menjadi isu yang hangat seiring penanganan perkara korupsi Hambalang di KPK. Diduga, aliran dana ke kongres ada yang berasal dari uang korupsi Hambalang.

"Untuk US$ 2 juta itu adalah uang kantor dan US$ 3 juta merupakan uang sumbangan. Uang sumbangan itu dibawa ajudan Pak Nazaruddin (pemilik Grup Permai) tanpa dikasih tahu sumbernya, saya hanya mencatat saja. Semua dibawa ke kongres Partai Demokrat," kata Yulianis dalam wawancara khusus lewat telepon dengan Metro TV beberapa saat lalu (Jumat malam, 15/11).


Diungkapkannya, alasan dirinya membawa uang itu ke Kongres Demokrat adalah perintah Nazaruddin. Saat itu Nazaruddin mengatakan akan menelepon kalau perlu uang.

"Saya diberikan telepon khusus yang bisa berhubungan dengan dia," terangnya.
 
Uang rupiah yang keluar hanya Rp 600 juta, yang diambil oleh staf Nazaruddin yaitu Eva dan Nuril. Sedangkan, uang dolar yang terpakai US$ 1,8 juta.

"Saya hanya mencatat uang yang diambil staf ahli Nazar untuk kongres Demokrat," terangnya lagi.

Dia juga jelaskan bahwa dirinya mengetahu bahwa Nazaruddin dekat dengan Anas Urbaningrum yang kala itu sedang mencalonkan diri menjadi ketua umum partai. Tetapi, sebelum kongres di Bandung itu dia ketahui Nazaruddin menanam investasi ke sana-sini.

"Jadi saya tidak anggap itu untuk satu orang kandidat. Saya anggap dia investasi ke mana-mana. Tidak murni untuk satu orang," tegasnya.  [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya