Berita

bambang soesatyo/net

Hukum

Perketat Pengamanan Sidang, MK Harus Koordinasi dengan Polri

KAMIS, 14 NOVEMBER 2013 | 19:14 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kerusuhan akibat amukan massa dalam sidang Pilkada Maluku tadi siang (Kamis 14/11) di Gedung Mahkamah Konstitusi Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta lebih disebabkan perilaku tak terpuji pendukung salah satu calon.

Menurut Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, setiap orang wajib berperilaku tertib di area persidangan, dan menghormati apa pun putusan majelis hakim. Ketidakpuasan atas putusan majelis hakim bisa direspons melalui jalur hukum, atau melaporkannya ke Komisi Yudisial.
 
Memang, kata Bambang, tak dapat ditutup-tutupi bahwa kepercayaan terhadap korps hakim sedang merosot. Terutama setelah kasus yang menimpa mantan Ketua MK Akil Mochtar. Namun, merosotnya kepercayaan terhadap korps hakim dan kasus Akil tidak boleh dijadikan alasan untuk membenarkan tindakan anarkis terhadap para hakim dan semua institusi peradilan di negara ini.
 

 
"Saya melihat bahwa pasca terungkapnya kasus Akil, persidangan kasus-kasus sengketa pilkada di MK menjadi ajang atau forum yang sangat sensitif. Para anggota majelis hakim sangat mudah menjadi sasaran kemarahan dan ketidakpuasan para pendukung calon," ujar Bambang dalam keterangannya, Kamis (14/11).
 
Karena itu, Ia mendesak pimpinan MK untuk berkoordinasi dengan pihak keamanan, khususnya Polri, guna memperketat pengamanan jalannya sidang dan pasca sidang, sehingga para hakim tidak lagi sasaran amuk massa atau dikejar-kejar masa pendukung.

"Peristiwa di MK kemarin sangat memprihatinkan dan memalukan," terang politisi Golkar ini.
 
Perisitiwa serupa, kata dia, tidak boleh terjadi lagi. Karena itu, MK tidak boleh berdiam diri atau hanya menunggu. Pimpinan MK harus berinisiatif mengamankan jalannya sidang melalui koordinasi dengan aparat keamanan. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya