Berita

Widodo Ratanachaitong/net

Hukum

Widodo Ratanachaitong Bantah Intervensi Pejabat SKK Migas

KAMIS, 14 NOVEMBER 2013 | 18:14 WIB | LAPORAN:

Direktur Kernel Singapura Widodo Ratanachaitong mengaku pernah menghubungi Kepala Divisi Komersialisasi Gas Bidang Pengendalian Komersial SKK Migas non aktif Popi Ahmad Nafis. Tapi, dia membantah jika disebutkan memaksa atau mengintervesi Popi untuk memenangkan tender minyak perusahaannya.

Hal itu disampaikan Widodo melalui kuasa hukumnya, Januar P Wasesa usai persidangan lanjutan Simon di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (14/11).

Menurut Januar, komunikasi dari para peserta tender merupakan hal yang biasa dilakukan. Peserta tender, kata dia, bisa melakukan komunikasi untuk menanyakan mengenai mekanisme dan proses tender. Jadi tidak benar jika hal itu dikategorikan sebagai upaya melobi ataupun intervensi. Sementara soal pertemuan Popi dan kliennya, menurut Januar sama sekali tak ada kaitannya dengan pemenangan tender.


"Saya yakin telpon-telpon dan pertemuan itu kan bukan masalah pemenangan tender. Pemenangannya kan yang berikan penawaran tertinggi di SKK Migas. Jadi sekedar telpon biasa saja. Semua peserta tender kan pengen tahu prosesnya, jadi bukan hal yang luar biasa," ujar Yanuar.

Soal pemberian berkas dari Simon atau Popi kepada Simon, menurutnya sangatlah tidak benar. Lagian, kalaupun ada itu sudah lumrah. Sebab, bila diserahkan ke Kernel tentu berkas yang sama diserahkan kepada trader lain yang juga akan mengikuti tender di SKK Migas. Sementara, soal pertemuan Simon dengan pejabat SKK Migas, lagi-lagi dia menyebut tidak ada yang istimewa.

"Kalau masalah berkas-berkas itu kita berangkat dari aturan di SKK Migas saja. Pemenangnya kan yang berikan penawaran tertinggi. Kemudian pertemuan, nggak ada masalah. Sejauh tidak berbicara tender pertemuan itu," demikian Januar yang juga Penasehat Hukum Simon ini. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya