Berita

rudi rubiandini/net

Hukum

Anak Buah Rudi Rubiandini Juga Pernah Bertemu Widodo

KAMIS, 14 NOVEMBER 2013 | 16:03 WIB | LAPORAN:

Dua anak buah Rudi Rubiandini di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pernah bertandang ke kantor Kernel Oil Pte Ltd (KOPL), di Equity Tower, Jakarta.

Mereka adalah Kepala Divisi Komersialisasi Gas SKK Migas, Popi Ahmad Nafis dan Kepala Divisi Komersialisasi Minyak Bumi nonaktif Agus Sapto Raharjo.

Hal itu disampaikan resepsionis KOPL, Ira Dwi Andini,  dalam sidang lanjutan kasus suap dengan terdakwa Simon Gunawan Tanjaya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (14/11).


Ira mulanya tidak ingat saat ditanyakan apakah Popi pernah datang untuk menemui bosnya, Widodo Ratanachaithong. Tapi, saat salah satu petikan berita acara pemeriksaan (BAP) milik Ira dibacakan salah seorang hakim anggota, dia membenarkannya. Di BAP itu disebutkan, bahwa pertemuan terjadi bulan April 2013.

Sementara Agus, kata Ira, datang sekitar bulan Juni 2013. Dia mengaku tahu hal itu saat diperlihatkan buku tamu oleh penyidik KPK di ruang pemeriksaan.

Ketika hal itu dikonfirmasi hakim kepada Popi dan Agus, jawaban bervariasi yang didapatkan. Popi mengaku pernah datang, sementara Agus mengaku telah lupa apakah pernah datang atau tidak. Adapun Popi dan Agus saat ini statusnya sudah dicegah bepergian ke luar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya pernah datang ke KOPL untuk ambil obat diabetes. Tidak pernah bicara masalah (tender) di SKK Migas," kilah Popi saat ditanya alasan kedatangannya.

Dugaan keterlibatan Widodo dalam suap SKK Migas disebutkan dalam dakwaan yang disusun Jaksa KPK terhadap anak buahnya, Simon Gunawan Tanjaya. Di dakwaan itu disebutkan bahwa Simon bersama-sama Widodo memberikan uang USD 900 ribu dan 200 ribu dollar Singapura ke Rudi Rubiandini. Duit tersebut diberikan guna meloloskan lelang terbatas minyak mentah dan konsendat di SKK Migas. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya