Berita

Pertahanan

Tiga Kekuatan Tarik Menarik Jabatan Kabareskrim

MINGGU, 03 NOVEMBER 2013 | 17:12 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Sudah seminggu jabatan Kabareskrim dibiarkan kosong, setelah Kabareskrim Sutarman dilantik menjadi Kapolri. Wakapolri Komjen Oegroseno pernah mengatakan, Kabreskrim baru akan diumumkan pada Selasa pekan lalu, tapi hingga kini belum juga diumumkan.

"Sepertinya ada tarik menarik yang tajam di elit Polri dlm menentukan Kabareskrim baru," ujar Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane, Minggu (3/11).

Dalam pengamatan Neta, ada tiga kekuatan di elit Polri yang "bertarung" untuk saling menggolkan Kabareskrim jagoannya. Tarik menarik ini kian riuh tatkala unsur ekternal Polri mencoba ikut mempengaruhi situasi agar calonnya juga gol sebagai Kabareskrim.


Nama calon Kabareskrim yang digadang-gadang setidaknya ada lima, yakni Komjen Badroddin Haiti, Irjen Anas Yusuf, Irjen Arief Wahyunadi, Irjen Suhardi Alius, dan Irjen Ronny Sompie. Kelimanya adalah perwira Polri yang cukup berpengalaman di bidang reserse.

"Tingginya konflik kepentingan dalam penunjukkan Kabareskrim jangan sampai membuat posisi pimpinan tertinggi reserse itu terkatung-terkatung dan terlalu lama terbiarkan kosong. Pernyataan Wakapolri yang akan mengumumkan Kabareskrim baru pada Selasa pekan lalu dan kemudian tidak terealisasi hingga kini, tentu membuat publik bertanya-tanya apa yang terjadi di Polri? Apakah sudah terjadi krisis profesionalitas di Polri hingga tak mampu secara cepat menetapkan Kabareskrimnya?" kata Neta.

Untuk menghindari tarik menarik yang tajam antara elit Polri, Neta mengingatkan sudah saatnya pencarian Kabareskrim dilakukan dengan fit and proper test. Dengan begitu Polri bisa mendapatkan Kabareskrim yang mumpuni dan profesional. Dalam mencari calon Kabareskrim, Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) bisa menjaring sejumlah nama untuk diseleksi, lalu dilakukan fit and proper test oleh Tim Penilai Akhir (TPA) yang terdiri dari anggota Wanjakti dan Kapolri.

"Dengan begitu penunjukan Kabareskrim tak lagi atas dasar suka atau tidak suka pimpinan Polri, melainkan berdasarkan kemampuan kerja dan profesionalitas," demikian Neta.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya