Berita

FOTO:RMOL

Parah, Delapan Siswa SMP Remas Alat Vital Adik Kelas

KAMIS, 31 OKTOBER 2013 | 17:01 WIB | LAPORAN:

Siswa kelas I SMP ini berinisial AS (13). Sudah dua minggu dia tidak mau sekolah. Karuan orang tuanya kebingungan. Ketika ditanya ibunya, AS memilih diam. Akhirnya Arma (35), bapak AS yang bekerja di Kalimantan ditelepon untuk segera pulang ke rumahnya di Kampung Ciupih, Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya. Setelah ditanya sang bapak, AS pun mau berterus terang bahwa dirinya jadi korban pelecehan delapan orang temannya.
 
Ya, kemaluan AS digosok gosok menggunakan tangan oleh tiga orang. Sementara lima orang lainnya mengeroyok memegang tangan dan kaki. Akibat tindakan asusila temannya itu, AS mengalami luka fisik yakni kesakitan di kemaluannya. Dia juga mengalami tekanan mental dan mogok sekolah karena takut oleh para pelaku yang masih satu SMP dengan korban.
 
Melihat kenyataan ini Arma langsung mendatangi pihak sekolah. Pihak sekolah pun merespon, seluruh orang tua pelaku dikumpulkan. Tapi meski dimediasi pihak sekolah, musyawarah mengalami jalan buntu.
 

 
Sebelum berangkat kembali kerja ke Kalimantan, Arma bermaksud memeriksa dulu anaknya ke dokter.

"Tapi sebelumnya saya mampir ke Polresta Tasikmalaya untuk minta surat pengantar," ucap Arma, kemarin siang di Ruang PPA Satreskrim Polresta Tasikmalaya.
 
Ceritanya berawal kala korban diajak bolos sekolah oleh delapan orang temannya. Karena masih kelas tujuh, korban menuruti ajakan teman-temannya tersebut. Tetapi sampai di kebun cabe yang tidak jauh dari sekolah, korban dipaksa membuka celananya oleh delapan pelaku yang merupakan kakak kelas.

Dengan posisi tidur telentang dan dipegang oleh lima orang, korban tidak bisa melawan lagi. Bukan hanya itu, tiga orang yang masih satu sekolahan dengan korban itu, langsung mengosok-gosok kedua tangan para pelaku kepada kemaluan korban. Ugh, korban berontak. Tapi dia kalah tenaga.
 
Setelah kejadian itu setiap korban hendak buang air kecil, merasakan sakit luar biasa. Ketika diperiksa ibunya, kemaluan korban bengkak dan merah. Ditanya penyebab oleh ibunya, korban hanya diam. Menurut Arma, dirinya meminta agar pihak sekolah mengeluarkan ketiga anak yang berbuat tersebut sebelum menimpa kepada anak yang lain.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya