Berita

presiden sby/net

Ketua DPP PAN: SBY Harus Ubah Gaya Kepemimpinan agar Terhindar dari Serangan Politik

RABU, 30 OKTOBER 2013 | 14:42 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Serangan politik yang dikeluhkan Presiden SBY beberapa hari terakhir, sedikit banyak disebabkan oleh gaya kepemimpinan dirinya yang sering tidak efektif dan lamban dalam merespons berbagai permasalahan yang muncul. SBY sering terlihat ragu-ragu dalam mengambil keputusan atas isu-isu strategis dan mendesak, apakah itu soal ekonomi atau keamanan.

"Adanya tenggat waktu yang cukup panjang dari permasalahan yang muncul, telah membuka ruang perdebatan yang berkepanjangan, sehingga menyebabkan posisi SBY rentan untuk diserang. Ini penyebab utama dari berbagai serangan politik yang ditujukan kepada Presiden,” jelas Ketua DPP PAN Bara Hasibuan (Rabu, 30/10).

Pendekatan presiden yang tidak cepat, telah membiarkan publik berpikir bahwa Presiden kurang tanggap. Itu juga menyebabkan sekutu dan terutama lawan politik SBY kurang memberikan respect terhadap dirinya. Yang pada akhirnya membuka peluang akan terjadinya serangan-serangan politik.


"Jadi, untuk melawan serangan politik ini, cara yang paling efektif bagi Presiden bukan dengan berkeluh kesah di depan publik, tapi dengan mengubah gaya kepemimpinan dan memanfaatkan sisa satu tahun pemerintahannya untuk lebih berani mengambil keputusan atas isu-isu strategis yang mungkin tidak populer tapi pada akhirnya akan membawa manfaat bagi bangsa,” jelas Bara Hasibuan.

“Hanya dengan begitu, SBY bisa mendapatkan respect dari publik, maupun sekutu dan lawan politiknya,” demikian Bara Hasibuan. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya