Dalam segala keterbatasan selalu ada jalan keluar untuk orang-orang yang berjuang. Hal itulah yang tepat menggambarkan sosok Eko Mulyadi, seorang pemuda penggerak ekonomi di desanya. Eko memberdayakan warga penyandang tunagrahita di desa Karang Patihan, Ponorogo, Jawa Timur untuk hidup mandiri. Konsep pemberdayaan tuna grahita yang dilakukan oleh Eko adalah dengan membuatkan kolam budidaya ikan lele di setiap rumah warga penyandang tunagrahita.
Berkat perjuangannya, Eko mampu memberdayakan sekitar 98 penderita tunagrahita yang ada di desanya dengan mengajarkan hidup mandiri. Para penyandang tunagrahita tersebut dapat menghidupi diri sendiri.
Kepala Bidang Kominfo Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Ondy A. Saputra mengatakan bahwa Eko Mulyadi adalah sosok pejuang yang sebenarnya. Apa yang dilakukan oleh Eko Mulyadi membuktikan bahwa perjuangan dapat dilakukan dari hal yang paling kecil, dimulai dari hal yang paling dekat yaitu desa sendiri. Perjuangan Eko Mulyadi dalam upaya memberdayakan warga yang memiliki keterbatasan patut diapresiasi setinggi-tingginya.
Ondy menegaskan, dalam keterangan persnya (Rabu, 30/10), Gerindra selalu mendukung tokoh-tokoh inspiratif seperti Eko Mulyadi. Apa yang diperjuangkan Eko Mulyadi memiliki sinergisitas dengan perjuangan Gerindra yaitu pembangunan yang dimulai dari desa.
Salah satu program dari Gerindra apabila diberikan kepercayaan oleh rakyat untuk memenangkan pemilu adalah program Rp. 1 milyar per desa di seluruh Indonesia per tahun. Dengan program ini kepala desa dan masyarakat dapat menentukan dan melaksanakan pembangunan di desa masing-masing.
“Eko Mulyadi dengan segala keterbatasan dan tantangan yang dihadapinya dapat melakukan tindakan nyata untuk memajukan masyarakat di desanya. Bayangkan jika perjuangan yang dilakukan oleh Eko ditunjang oleh bantuan dana secara langsung. Berapa banyak desa dan masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya. Program Rp. 1 milyar per desa ini dapat melahirkan ribuan 'Eko Mulyadi' baru,†tutup Ondy.
[zul]