Berita

Nurhayati Ali Assegaf

Pernyataan-Pernyataan Nurhayati Ali Assegaf Semakin Sulit Dinalar

RABU, 23 OKTOBER 2013 | 07:48 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) mengaku semakin tidak paham dengan pernyataan-pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf (NAA). Terakhir, Nurhayati menyebut ormas besutan Anas Urbaningrum itu terus menyerang Demokrat dan Presiden SBY.

Jurubicara Jubir PPI Ma'mun Murod Al-Barbasy menegaskan, tidak ada PPI menyerang Partai Demokrat. Justru beberapa oknum elit partai penguasa itu yang terang-terangan menyerang PPI, seperti Ketua Harian Demokrat Syarif Hasan dan juga Nurhayati sendiri.

"Jangan dibolak-balik dong. Bahkan mereka menyerang PPI begitu keras, kejam, dan katrok. Apa ada serangan yang lebih keras, tajam dan kejam dari permintaan agar PPI dibubarkan?" ungkap Mamun kepada Rakyat Merdeka Online  (Rabu, 23/10).


Pada Jumat lalu PPI menggelar diskusi Dinasti Politik Vs Meritokrasi. Mamun mengungkapkan, PPI bicara meritokrasi dan mengkritisi politik dinasti jangan diartikan sebagai menyerang Demokrat. Justru kalau bicara meritokrasi, jilatokrasi, politik lalu dianggap menyerang, jangan-jangan praktek politik yang tak sehat itu memang melekat pada Demokrat.

"Kalau PD tidak menerapkan politik dinastik, juga tidak mengembangkan budaya jilatokrasi, mestinya PD tidak perlu merasa kebakaran jenggot. PPI bicara soal meritokrasi, politik dinastik dan jilatokrasi justru menunjukan konsistensi sikap budaya PPI dan ini sekaligus mendukung SBY yang mengecam praktek politik dinasti Gubernur Banten. Kok malah dibilang menyerang," demikian Mamun.

Kemarin, Nurhayati menyayangkan sikap PPI yang kerap menyindir Presiden SBY. "Kan didirikan katanya untuk sosial budaya, kalau tujuannya untuk menghantam Partai Demokrat terus, hantam Pak SBY terus, kenapa tak hantam Nazaruddin," ujar Nurhayati. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya