Ada peristiwa menarik dan sempat jadi perhatian dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah anggota DPRD dari PKPB Nadjamudin Syah dalam sidang paripurna di ruang sidang utama DPRD Sulawesi Tengah Senin (21/10) kemarin. Nadjamudin Syah menggantikan Amirullah Almahdali dalam proses pergantian antar waktu (PAW).
Suasana saat Ketua DPRD Sulawesi Tengah H Aminuddin Ponulele memberikan sambutan berubah menjadi tegang. Penyebabnya, Amrullah Almahdali tiba-tiba masuk ruangan dan langsung menuju salah satu kursi untuk anggota dewan.
Aminuddin Ponulele yang melihat hal itu, melalui microfon meminta orang yang bukan anggota DPRD duduk di kursi undangan. Namun, Amrullah tetap menuju kursi dan bahkan mengambil microfon dan langsung berbicara sambil mengangkat berkas di tangannya. Intinya dia tidak terima diberhentikan sebagai anggota Dewan melalai PAW.
Namun Ponulele tidak mengubris penjelasan Amrullah Almahdali. Bahkan Ponulele yang juga Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Tengah ini, menyuruh ajudannya untuk segera mengeluarkan Amrullah Almahdali dari kursi anggota dewan.
Namun Ponulele tidak mengubris penjelasan Amrullah Almahdali. Bahkan Ponulele yang juga Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Tengah ini, menyuruh ajudannya untuk segera mengeluarkan Amrullah Almahdali dari kursi anggota dewan.
Almahdali yang berkeras tak mau dikeluarkan, membuat ajudan bersama anggota Sat Pol PP DPRD Sulawesi Tengah bertindak tegas dengan menariknya ketempat duduk undangan. Amrullah Almahdali tetap bertahan dan terus melancarkan aksi protesnya.
Melihat aksi Amrullah Almahdali, Aminuddin Ponulele yang memang dikenal bertempramen tinggi, emosi. Dia langsung turun dari kursinya menghampiri Amrullah Almahdali. Dengan nada lantang Ketua DPRD Sulawesi Tengah itu membentak. “Apa Maumu?†kata Aminuddin Ponulele.
Untung tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, Ketua DPRD Sulawesi Tengah itu sempat dicegah sejumlah anggota dewan sebelum berhadapan dengan Amrullah Almahdali.
Aminuddin pun Ponulele kembali ke tempat duduknya. Namun dia meminta ajudannya untuk segera mengeluarkan Amrullah Ahmadli dari ruangan sidang. Dengan terpaksa Amrullah Almahdali digiring ajudan Ketua DPRD Sulteng untuk keluar ruangan sidang. Setelah situasi ruangan sidang kembali normal, Ketua DPRD Sulawesi Tengah H Aminuddin Ponulele melanjutkan sambutannya sekaligus memohon maaf kepada anggota Dewan dan juga hadirin atas insiden tersebut.
Kepada wartawan di Palu, Amrullah Almahdali menjelaskan kalau dirinya tidak mengetahui terjadi PAW terhadap dirinya sebagai anggota DPRD Sulteng sejak tanggal 21 Oktober 2013. Bukan hanya itu kehadiran Amrullah Almahdali di ruang sidang DPRD Sulteng, tidak sendiri, karena puluhan pendukungnya juga datang menyertainya. Masa yang mengatas namakan Solideritas Masyarakat Parimo, sambil berorasi dihalaman gedung DPRD Sulteng mempertanyakan PAW terhadap Amrullah Almahdali. Masa Solideritas Masyarakat Parimo juga sempat menerobos untuk bisa memasuki ruang sidang, namun dihadang aparat Polres Kota Palu.
Di tengah masa Solideritas Masyarakat Parimo sebagai pendukung Amrullah Almahdali, Kapolres Kota Palu AKBP Trisno Rahmadi meminta agar masa tidak melakukan tindakan anarkis.
[zul]