Berita

muhammad rahmad/net

M. Rahmad: Saya Dipojokkan, Kenapa Harus Saya Minta Maaf?

SENIN, 21 OKTOBER 2013 | 08:40 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Isu Prof. Subur Budhisantoso dijemput  paksa atau diculik oleh Badan Intelijen Negara (BIN) pada Jumat kemarin berawal dari pernyataan pengurus Perhimpunan Pergerakan Indonesia M. Rahmad. Rahmad, yang saat itu sebagai moderator, menjelaskan, Prof. Budhisantoso tidak bisa hadir dalam diskusi "Politik Dinasti dan Meritokrasi" karena dijemput BIN.

"Kata dijemput ini high context. Dulu kalau kita dengar dijemput BIN, merinding bulu kita. Karena konotasinya itu diculik, dijemput paksa," ujar pengamat komunikasi politik Prof. Tjipta Lesmana dalam dalam talkshow di TvOne pagi ini (Senin, 21/10).

Menanggapi tersebut, Rahmad menegaskan, kata jemput diartikan diculik berarti BIN masih menggunakan paradigma lama. Sementara saat ini sudah masuk era reformasi. Kalau masih menggunakan paradigma lama, berarti tidak ada yang berubah dari BIN.  "Jadi sebenarnya tidak ada yang salah. Dari mulut Rahmad, tidak pernah kata keluar diculik, dijemput paksa," ungkapnya.


Dia juga heran disembut bersembunyi dan harus meminta maaf oleh Menko Polhukam. Bahkan Kepala BIN mengancam akan mengadukan ke ranah hukum. Menurutnya itu tidak baik. Apalagi dia tidak bersembunyi. Makanya dia menolak untuk meminta maaf. "Barang kali terbalik ya. Yang dipojokkan, kan Rahmad. Jadi siapa yang harusnya meminta maaf?" ungkapnya.

Rahmad sendiri tidak menyangka apa yang dia sampaikan itu menimbulkan kehebohan. Karena pada saat dia mengungkapkan itu tidak ada respons dari wartawan dan publik. "Tidak ada yang bertanya pada saat itu. Karena waktu acara dialog, yang diwawancarai Mas Anas dan Bu Husnul (saat itu sebagai pembicara). Jadi tidak ada yang mewawancari saya. Saya pikir tidak ada masalah," tandasnya. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya