Berita

Aneh Kalau KPK Tak Menghadirkan Bunda Putri

SABTU, 19 OKTOBER 2013 | 18:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Tiga ribu persen rakyat Indonesia diyakini akan mendukung kalau Bunda Putri dihadirkan dalam persidangan kasus suap pengaturan impor daging sapi. Agar siapa sebenarnya bunda putri dan apa peran yang ia mainkan selama ini menjadi jelas.

"Karena munculnya Bunda Putri itu dari sadapan KPK, dan hakim menggunakan sadap itu untuk bertanya kepada Pak Luthfi, ya sangat baik Bunda Putri dihadirkan di persidangan, dikonfrontir, dibuka apa yang sesungguhnya terjadi. Tiga ribu persen rakyat setuju dibuka saja, termasuk dia foto dengan siapa saja," ujar Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid kepada Rakyat Merdeka Online (Sabtu, 19/10).

Sosok Bunda Putri menjadi perdebatan hangat. Setelah SBY marah besar karena disebut Luthfi Hasan Ishaaq dalam persidangan kasus suap daging sapi dekat dengan Bunda Putri. Bahkan belakangan, muncul berbagai foto Bunda Putri, misalnya dengan Dipo Alam, Gita Wirjawan, Purnomo Yusgiantoro, Andi Mallarangeng, termasuk dengan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.


Hidayat menegaskan, dalam foto itu, Hilmi Aminuddin tidak menggunakan atribut partai dan tidak dalam acara partai.  "Tapi Dipo Alam memakai pin menteri. Dengan Pak Gita, bahkan (Bunda Putri) menyematkan pin, yang katanya itu di acara Barindo, satu ormas under bouw partai tertntu. Pak Purnomo jelas kaitannya dengan Kementerian ESDM dan Petronas," ungkap Hidayat.

Karena itu, menurut Hidayat lagi, lebih baik semuanya dibuka agar clear, dan tidak menimbulkan tafsiran yang liar. Tafsir liar ini juga bisa memojokkan Presiden SBY karena sebelumnya sudah berjanji akan mengungkap identitas Bunda Putri tapi malah dianulir.

"Orang bisa berburuk sangka kepada beliau. Kalau dibuka ternyata tidak terbukti ada kedekatan dengan baliau, (Bunda Putri) tidak tahu soal reshuffle, kan menguntung Pak SBY juga. Clear namanya. KPK yang menyadap, jadi aneh kalau tidak menghadirkan Bunda Putri. Ini semakin liar dan itu tidak baik dalam penegakan hukum," tandasnya. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya