Berita

Armida S. Alisjahbana/net

Bisnis

Menteri Armida: Desain Proyek Hibah AS Jangan Terlalu Muluk

JUMAT, 18 OKTOBER 2013 | 12:53 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Dana hibah yang diberikan oleh Millennium Challange Corporation (MCC) kepada Indonesia melalui Millennium Challange Account Indonesia (MCAI) terbilang sangat besar, yaitu sebanyak US$ 600 juta untuk jangka waktu lima tahun.

Dengan dana sebesar itu, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana, berharap agar program-program yang dilakukan oleh MCAI bertujuan mengentaskan kemiskinan.

"Kita berharap tiga program ini dapat mengentaskan kemiskanan Indonesia yang mencapai 11,3 persen," kata dia saat memberi arahan kepada MCAI dalam acara pembukaan Millennium Challange Forum & Expo di JCC, Jakarta, (Jumat 18/10)


Ia juga berharap agar desain proyek yang dilakukan wali amanat pelaksana program Compact di Indonesia itu tidak terlalu muluk-muluk dan disesuaikan dengan tingkat pendidikan daerah.

"Mendesain proyek jangan terlalu tinggi atau perfect. Takutnya, masyarakat yang seharusnya bisa memanfaatkan itu jadi tidak dapat manfaat, karena dia dipaksa mengubah kearifan lokal secara signifikan," tegasnya.

Usai memberi sambutan, Menteri Armida segera membuka secara simbolik acara expo tersebut dengan memukul gong dan gunting pita. Ia memukul gong sebanyak tiga kali, didampingi Kuasa Usaha Kedutaan Besar AS Kristen Bauer dan Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsya Tuwo.

Armida yang mengenakan setelan batik putih bermotif daun ini segera mengunjungi beberapa stand yang mempertontonkan hasil kerajinan beberapa daerah. Ada tiga proyek Compact yang dilakukan oleh MCAI yaitu kemakmuran hijau (green prosperity), kesehatan dan gizi berbasis masyarakat untuk mengurangi anak pendek (community based health and nutrition to reduce stunting), dan modernisasi pengadaan barang dan jasa pemerintah (procurement modernization).

Program Compact adalah hibah dari Millennium Challange Corporation (MCC) dan merupakan pilar utama kemitraan komprehensif Amerika Serikat-Indonesia, sekaligus bantuan terbesar AS untuk Indonesia. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya