Berita

Pertahanan

Panglima TNI Lepas Satgas Kizi TNI Konga XXXII-C ke Haiti

KAMIS, 17 OKTOBER 2013 | 13:06 WIB | LAPORAN:

Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko melepas pemberangkatan  167 Prajurit TNI terdiri dari 3 orang Mabes TNI, 141 orang TNI AD, 18 orang TNI AL dan 5 orang TNI AU, yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-C/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti), dalam suatu upacara militer bertempat di Plaza Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Kamis (17/10).

Satgas Kizi akan bertugas selama 1 tahun di Haiti ini di bawah pimpinan Mayor (Czi) Alfius Navirinda K. selaku Komandan Satgas.
 
Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan bahwa  anggota satgas telah dibekali materi penugasan, baik fisik, mental, teknik dan taktik maupun materiil, sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik. Kesiapan dan keyakinan itu mutlak dimiliki oleh satuan tugas dan para prajurit, karena para prajurit akan bertugas di negara yang tengah menghadapi permasalahan multi dimensi aspek kehidupan, pasca konflik tahun 2004 dan pasca bencana alam tahun 2012.
 

 
Dengan demikian, lanjut Panglima TNI, para prajurit akan mengembankan dua tantangan sekaligus. Pertama, sebagai duta bangsa, para prajurit harus mampu menjaga kredibilitas TNI, bangsa dan negara di tengah pergaulan lokal dan internasional dalam konteks misi perdamaian dunia. Kedua, dalam konteks tugas di lapangan, para prajurit dituntut mampu melaksanakan tugas kemanusiaan yang telah ditetapkan, dihadapkan kepada situasi politik, keamanan dan kondisi sosial yang buruk, seperti mewabahnya epidemi penyakit kolera, sebagai dampak panjang dari bencana alam tahun 2012.
 
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan dalam kaitan kondisi terkini Haiti, Dewan Keamanan PBB telah mengambil keputusan untuk mengurangi jumlah pasukan Misi MINUSTAH dari 6.270 menjadi 5.021 personel militer dan mempertahankan komponen polisi sebanyak 2.601 personel. Selain itu juga ditetapkan perpanjangan misi PBB MINUSTAH hingga 15 Oktober 2014. Antara lain pertama, mendesak aktor-aktor politik untuk bekerjasama dengan pemangku kepentingan internasional dalam rangka menyelesaikan semua langkah, guna mengatasi penundaan persiapan pemilihan umum yang dijadwalkan akhir tahun 2013 dan melaksanakan pemilihan umum bebas, adil dan transparan.

Kedua, mendorong dan meningkatkan kemampuan pemerintah dalam membangun kehidupan politik dan sosial ekonomi, serta penegakan hukum dan keamanan di semua tingkatan dan lapisan masyarakat. Ketiga, membantu mengatasi kelompok kekerasan, kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba, perdagangan orang dan perdagangan senjata, yang pada dua tahun terakhir ini semakin mengkhawatirkan terjadinya instabilitas. Keempat, membantu pembangunan infrastruktur masyarakat dan mengatasi wabah kolera yang semakin meluas dan berakibat lebih dari 650.000 orang telah terinfeksi melalui makanan dan/atau air yang terkontaminasi.
 
Diakhir amanatnya Panglima TNI memerintahkan kepada seluruh aggota satgas untuk memahami dan menguasai secara benar aturan pelibatan dan aturan-aturan teknis seperti Standard Operating Procedures (SOP), Rules of Engagements (ROE) dan lain-lain untuk kemudahan, kelancaran dan keamanan selama bertugas, serta memperhatikan kondisi teknis alat dan perlengkapan yang digunakan.

Disamping itu, Panglima TNI juga meminta agar anggota satgas menjaga soliditas dan solidaritas sesama prajurit TNI, maupun prajurit lain yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB. tetap pegang teguh Sapta Marga, sumpah prajurit dan delapan wajib TNI, karena kode etik tersebut berlaku universal dimanapun para prajurit bertugas. Diharapkan prajurit dapat memanfaatkan waktu penugasan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman, yang kelak akan sangat berguna dalam pelaksanaan tugas di masa-masa yang akan datang.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya