Berita

Bisnis

BPH Migas: Tak Benar PGN Biayai Sendiri Infrastrukturnya

RABU, 16 OKTOBER 2013 | 18:59 WIB | LAPORAN:

Pembangunan infrastruktur gas memang dibutuhkan investasi cukup besar. Sebab nantinya akan berpengaruh terhadap toll fee yang dibebankan ke perusahaan distributor gas (shipper) dan pengguna gas/konsumen (end user).

"Membangun infrastruktur gas memang mahal, akan tetapi, perlu diingat bahwa selama ini, pembangunan jaringan pipa oleh PGN dibangun berdasarkan fasilitas pemerintah baik dari DIPA maupun two step loan dari multilateral agency yang pengucuran dananya atas jaminan pemerintah," ujar Direktur Gas BPH Migas, Umi Asngadah di Jakarta, Rabu (16/10).

Hal itu dikemukakan Umi menanggapi klaim pihak Perusahaan Gas Negara bahwa perusahaan pelat merah itu tak pernah membebani APBN serta memperoleh cost recovery layaknya di bisnis migas lainnya.


Umi menekankan, tak selayaknya PGN memakai alasan pengembalian investasi untuk menaikkan harga gas. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan langsung oleh pemerintah melalui APBN merupakan kewajiban universal PGN sewaktu masih menjadi BUMN. 

"Tidak benar PGN membangun infrastrukturnya sendiri tanpa bantuan APBN," tegas Umi.

Pembangunan jaringan pipa gas di pelbagai wilayah Indonesia bukan dibiayai sendiri oleh PGN, melainkan oleh usaha pemerintah. Misalnya untuk Jawa Barat dibiayai dua kali oleh Bank Dunia pada tahun 1986 dan 2003 dan oleh JBIC tahun 2003. Sedangkan untuk Jawa Timur dan Medan juga didanai oleh Bank Dunia dengan kucuran bantuan pada tahun 1993 dan 1986.  Semua proyek juga memperoleh DIPA.

Menurut dia, dengan pemberlakuan sistem open access sebenarnya memberikan stimulus bagi pertumbuhan dan perkembangan pelaku industri gas, disamping untuk mendukung kebijakan nasional dalam menjaga ketersediaan energi.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya