Berita

ilustrasi/net

Politik

Darah Biru Politik, Bangsa Tanpa Etika

RABU, 16 OKTOBER 2013 | 15:51 WIB | OLEH: HARIS RUSLY MOTI

POLEMIK soal dinasti politik Ratu Atut yang menggurita di Banten perlu mendapat perhatian khusus untuk tujuan penataan bangsa dan negara ke depan.

Perlu dicatat, para pendiri bangsa kita berjuang hidup mati, mempertaruhkan nyawa, dijebloskan dari satu penjara ke penjara yang lain, dibuang, diburu, sebagian besar lainnya mati di dor oleh penjajah untuk tujuan memerdekakan bangsa Indonesia tentu tak dimaksudkan untuk diwariskan semata kepada anak, ipar dan menantunya.

Haqul yakin! Tak ada niat setitik pun dari kalbu terdasar Bung Karno untuk mewariskan perjuangannya yang penuh penderitaan semata kepada sanak saudaranya, untuk anak, ipar atau cucu dan cicitnya. Demikian juga Bung Hatta dan Pak Dirman, serta seluruh pendiri bangsa yang lainnya. Mereka semua mempertaruhkan nyawanya untuk semata ibadah kepada Tuhan, serta untuk tujuan menciptakan kebahagian seluruh rakyat Indonesia khususnya rakyat yang masih miskin akibat penjajahan.


Para pendiri bangsa bahkan tak sempat memikirkan diri mereka. Anak dan istri mereka bahkan terlantar akibat berjuang untuk sebuah tujuan dan cita-cita mulia.

Lalu, kenapa saat ini ada darah biru di dalam politik?

Tentu, hak setiap warga negara untuk mencalonkan dan dicalonkan. Tentu, tak ada aturan hukum dan tak boleh ada aturan hukum untuk membatasi seseorang untuk meraih jabatan tertentu dalam pemerintahan. Dan memang, tidak semua masalah harus diatur dalam Undang-undang atau peraturan lainnya.

Bila pejabat negara dan daerah saat ini mewarisi etika dan rasa malu yang pernah hidup di dalam kalbu para pendiri bangsa, maka tak perlu ada UU untuk mengatur soal kroniisme. Dengan sendirinya mereka pasti tak menempatkan anak, istri, suami, ipar, besan, dan menantu sebagai pejabat negara. Bila harus diatur dalam UUD atau Perppu maka bangsa Indonesia saat ini tak lagi dihuni manusia yang punya etika dan rasa malu?[***] 

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya