Berita

chairul huda/net

Pertahanan

Pakar Hukum: Pernyataan IPW Soal Sutarman Hanya Cari Sensasi

SABTU, 12 OKTOBER 2013 | 13:33 WIB | LAPORAN:

Kepastian Kabareskrim Komjen Sutarman untuk menduduki kursi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) tinggal menghitung hari saja. Pasalnya, mayoritas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat untuk mengusung mantan Kapolda Metro Jaya tersebut

Namun demikian, pencalonan Sutarman mendapat kritikan tajam dari Indonesia Police Watch (IPW). LSM ini menilai jika Sutarman terpilih sebagai Kapolri dapat memperburuk hubungan Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menanggapi hal ini, pakar hukum pidana Chairul Huda justru menyebut pernyataan IPW ini tidak masuk akal. Bahkan ia menyebut IPW tengah mencari sensasi dengan mengeluarkan pernyataan tersebut.


"IPW cuma cari popularitas dengan meragukan Sutarman, karena tidak ada argumentasi yang masuk akal berpandangan demikian," ungkap Chairul Huda saat berbincang dengan , Sabtu (12/10).

Chairul menilai hubungan Polri dengan KPK sebatas Polri sebagai "pemasok" penyidik buat KPK,  jadi siapapun Kapolrinya tidak akan ada bedanya.

Sementara disinggung utang-utang kasus saat Sutarman menjabat kabareskrim, Chairul mempertanyakan hal serupa terhadap Abraham Samad yang juga masih mempunyai janji menuntaskan beberapa kasus besar.

"Ya, kalau saoal utang kasus pimpinan KPK jilid 1 dan 2, serta janji-janji muluk Abraham Samad Cs tidak ada yang mempersoalkan. Tidak ada hubungan antara kasus yang belum diselesaikan dengan kapasitas Pak Tarman jadi calon Kapolri," pungkasnya.

IPW menilai bahwa Komjen Sutarman pernah pasang badan dalam kasus korupsi simulator SIM yang melibatkan Irjen Djoko Susilo. Tarik menarik penyidik di KPK pasca kasus korupsi simulator mencuat dan terjadi saat Sutarman menjabat Kabareskrim.

Catatan negatif inilah yang membuat Ketua Presidium IPW Neta S Pane, merasa khawatir bila Sutarman terpilih menjadi Kapolri menggantikan Timur Pradopo.

"Hubungan Polri dan KPK akan memburuk. Selain itu, KPK bisa lumpuh," sebab sumber SDM penyidik KPK berasal dari Polri," ungkap Neta. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya