Berita

sengman

Istana Akui SBY Berbeda dalam Menyikapi Bunda Putri dan Sengman

JUMAT, 11 OKTOBER 2013 | 18:00 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha membenarkan adanya perbedaan sikap Presiden SBY dalam menyikapi dua nama yang disebut dekat dengan dirinya, yaitu Bunda Putri dan Sengman. Nama itu muncul dalam persidangan kasus suap impor daging sapi.

Kemarin, Presiden SBY dinilai banyak kalangan berlebihan saat menyikapi isu Bunda Putri. Hal ini berbeda ketika namanya juga dikaitkan dengan Sengman.

Menurut Julian, wajar jika Presiden menanggapi keras isu Bunda Putri dibanding isu Sengman. Pasalnya, kata dia, isu Bunda Putri itu sudah dianggap keterlaluan.


"Saat munculnya nama Sengman kan konteksnya berbeda. Sengman tidak pernah disebutkan secara sepihak ikut penentuan atau resuffle kabinet. Tapi kemarin dalam kesaksian Luthfi disebutkan Bunda Putri memiliki bukan saja pengetahuan tapi lebih dari itu. Ini menjadi sensitif dan penting bagi Presiden untuk memastikan itu tidak benar," kata Julian di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, (11/10).

Meski mengaku ada perbedaan, seperti dilansir JPNN, Julian menyatakan sikap Presiden demikian adalah wajar. Hal itu, kata dia, tidak berlebihan. Ia menegaskan tidak ada orang di luar pemerintahan yang memiliki andil khusus terkait kebijakan Presiden maupun Wapres.

Dengan memberi sikap itu, kata dia, Presiden ingin menyampaikan pada masyarakat bahwa pemerintahan berjalan sesuai konstitusi tanpa campur tangan orang seperti Bunda Putri.

"Itu sudah keterlaluan ngawurnya. Itu bisa saja orang menganggap ada proses transaksional di sana. Ini yang harus dicegah ya pemikiran atau pemahaman seperti itu," kata Julian.

Julian mengklaim pernyataan sikap Presiden terkait Bunda Putri bukan untuk melakukan intervensi pada proses hukum yang sedang berjalan di Pengadilan Tipikor. Presiden, kata dia, hanya ingin melakukan klarifikasi.

"Kita tidak tahu siapa yang bohong di sana, tugas penegak hukum membuktikan. Kami hanya dengar di media yang berkembang luas di masyarakat. Atas dasar kepentingan lebih besar kebenaran itu sendiri maka Presiden sampaikan pernyataan semalam," tandas Julian. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya