Berita

Ali Masykur Musa/net

Pemerintah harus Tingkatkan Produktifitas Pangan dalam Negeri

RABU, 09 OKTOBER 2013 | 20:11 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah dinilai masih saja menerapkan kebijakan impor sebagai jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan, setiap tahun impor beras mencapai angka 2,2 juta ton. Sedangkan laju alih fungsi lahan produktif setiap tahunnya mencapai 120 ribu Ha. Kalau dibiarkan, impor beras tidak terhindarkan.

Karena itu, peningkatan produktivitas pangan dalam negeri harus dilaksanakan. Komitmen pemerintah untuk segera mewujudkan kedaulatan pangan pun harus segera direalisasikan.


"Pemerintah harus fokus untuk membuat kebijakan yang mampu mendorong peningkatan kesejahteraan petani dan mampu memastikan ketahanan pangan di dalam negeri, khususnya pencetakan sawah baru," tegas anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa saat menjadi pembicara utama Seminar Nasional Ketahanan Pangan di Universitas Mercubuana Yogyakarta, Rabu (9/10).

Diterangkan Cak Ali, panggilan akrabnya, sesungguhnya banyak jalan yang bisa ditempuh untuk menyukseskan program peningkatan produksi. Di antaranya adalah revolusi hijau dan sistem pertanian pangan terpadu dengan memaksimalkan teknologi untuk menciptakan bibit unggul dan alat pendukung pertanian yang efektif.

Selain itu, beber peserta konvensi capres Partai Demokrat ini, langkah strategis harus diambil Kementerian Pertanian adalah segera memperbaiki infrastruktur dan irigasi pertanian yang rusak parah setelah era otonomi daerah akibat saling lempar tanggung jawab.

"Dan yang paling penting, pemerintah harus berkomitmen kuat memproteksi pasar untuk produk pertanian dalam negeri. Negara harus memuliakan petani. Mereka adalah tulang punggung kedaulatan pangan negara ini. "Petani harus sejahtera di negara agraris ini," tandas Ketua Umum ISNU ini. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya