Kolaborasi Unpar dan Unisba Berjuang Taklukkan Ama Dablam di Nepal

Setelah sukses dengan pendakian Indonesia Seven Summits dua tahun lalu, organisasi mahasiswa pencinta alam dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung (Mahitala) tidak mau berhenti membuat prestasi.

Setelah pendakian ke tujuh puncak dunia yang memacu lahirnya para pemuda-pemudi Indonesia yang memiliki kemampuan pendakian kaliber internasional, Mahitala Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) akan menggandeng Mapenta Universitas Islam Bandung (Unisba) untuk pendakian gunung Internasional.

Kali ini sasarannya adalah Gunung Ama Dablam yang terletak di jajaran Pegunungan Himalaya, Nepal. Mendaki Ama Dablam tidak bisa dibilang mudah karena harus membutuhkan keterampilan pemanjatan gunung es dan sejumlah perlengkapan, peralatan dan skill yang lebih baik dibanding mendaki gunung-gunung es sekelas Elbrus di Russia, Aconcagua di Argentina atau bahkan Kilimanjaro di Afrika.

Sejauh ini, kedua universitas berlatar belakang agama yang berbeda ini dapat berkolaborasi dengan baik untuk mempersiapkan pendakian. Inilah gambaran yang baik bahwa toleransi umat beragama wajib dijunjung tinggi.

Kegiatan yang diberi nama "Bandung Juara Ama Dablam Expedition 2013" juga mendapat dukungan penuh dari Walikota Bandung, Ridwan Kamil, serta Pemerintah Kota Bandung.

"Saya berharap para mahasiswa ini bisa membawa nama baik kota Bandung, dan mewujudkan Bandung Juara dalam pendakian ini," ujar Ridwan Kamil, di pendopo Balai Kota Bandung. [ald]