Berita

FOTO:NET

Bisnis

Ratifikasi FCTC Bikin 1 Juta Petani Cengkeh Gulung Tikar

JUMAT, 04 OKTOBER 2013 | 19:32 WIB | LAPORAN:

Kementerian Kesehatan tengah meratifikasi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang akan diberlakukan pada tahun depan. Namun, hal tersebut dipandang akan merugikan para petani cengkeh nasional.

Ketua Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) Soetarjo menyesalkan, pernyataan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang menyebut cengkeh nasional hanya digunakan sedikit dalam industri rokok nasional. Padahal kenyataannya ada 93 persen cengkeh.
 
"Hampir 1 juta petani dari total 5 juta hektar lahan cengkeh yang akan gulung tikar. Pasalnya, ada 93 persen cengkeh diserap oleh industri rokok, terutama kretek. Jadi kami punya data jelas," ujar Soetarjo dalam siaran persnya yang diterima Rakyat Merdeka Online, Jumat (4/10).
 

 
Soetarjo mengingatkan, Kementerian Perindustrian sudah tegas menolak rencana ratifikasi FCTC tersebut. Data yang diperolehnya menunjukkan bahwa hasil produksi cengkeh Indonesia per tahun berkisar 100 ribu ton dengan luas lahan sekitar 5 juta hektar. Namun kini produksi cengkeh berkisar 75 ribu ton lantaran masalah cuaca sehingga harganya melonjak.

"Kami minta jangan ada regulasi yang mengganggu petani cengkeh," desaknya.
 
Lebih lanjut Seotarjo juga katakan, Kemenkes harus mengetahui bahwa cengkeh asal Indonesia sangat disukai pasar dan dinyatakan terbaik di dunia.

"Jika FCTC diterapkan, ditandatangani otomatis pemakaian cengkeh berkurang, petani di daerah akan kacau," tuturnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya