Berita

Airlangga Hartarto/net

Ketua Komisi VI Tidak Setuju Lahan Sapi di Australia

RABU, 02 OKTOBER 2013 | 21:46 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto menilai, rencana pembelian tanah untuk ternak sapi di Australia oleh PT RNI sebagai langkah yang tidak tepat.

Tindakan tersebut, dinilai Ketua DPP Partai Golkar ini, sebagai tindakan pelarian modal negara oleh BUMN di tengah defisit neraca perdagangan.

Kementerian BUMN, kata Airlangga, sebaiknya bertindak membangun refinery (kilang) untuk mengurangi defisit neraca migas, bukan malah melanggengkan ketergantungan breeding cattle di Australia.


"Harusnya Kementerian BUMN membangun kilang-kilang baru migas untuk kepentingan bangsa, bukan malah membeli lahan di luar negeri," kata Airlangga kepada wartawan di gedung DPR Jakarta, Rabu (2/10).

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Indonesia, Dahlan Iskan, menyatakan telah menyediakan anggaran senilai Rp1 triliun untuk membeli lahan peternakan seluas satu juta hektar di Australia.

Dahlan Iskan mengaku sudah menunjuk dua perusahaan negara yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Pupuk Indonesia yang bakal membeli perusahaan lokal pemilik lahan peternakan.

PT RNI sendiri menyatakan  siap membeli lahan ternak sapi seluas 1 juta hektar di Australia. Tapi, itu dilakukan RNI jika diberi mandat oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro mengaku telah mengajukan proposal ke Kementerian BUMN. Saat ini, pihaknya menunggu persetujuan dari Kementerian BUMN untuk merealisasikan rencana tersebut.

Menanggapi hal itu, Airlangga Hartarto malah meminta rencana pembelian lahan ternak sapi tersebur dibatalkan. Pasalnya, Indonesia masih harus menelurkan banyak produk-produk dalam negeri. Baik di sektor pertanian maupun migas.

"Sebaiknya rencana tersebut dibatalkan," kata Airlangga. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya