Partai Amanat Nasional (PAN) saat ini fokus melakukan konsolidasi internal untuk memenangkan Pemilihan Umum Legislatif 2014. Meski begitu, pada saat yang sama, partai berlambang matahari biru ini tetap dan terus menjalin komunikasi dan silaturrahim dengan kekuatan manapun.
Wakil Sekjen DPP PAN Azis Subekti mengungkapkan hal tersebut kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Rabu, 2/10), saat dimintai tanggapan atas wacana koalisi partai Islam dan berbasis massa Islam.
Aziz menjelaskan, PAN sangat terbuka dengan wacana koalisi untuk 2014. Apalagi bila koalisi dibangun atas keinginan bersama untuk meneguhkan kebhinnekaan Indonesia.
"Koalisi yang didasarkan semangat kelompok dan berbau primodialisme hanya akan menyuburkan perasaan keakuan kelompok yang berdampak kurang baik bagi keindonesiaan," sambung Aziz.
Wacana partai Islam dan partai berbasis massa Islam kembali hangat setelah PPP pada Senin lalu menggelar Rapat Konsultasi Pengurus Harian, Pimpinan Majelis Syariah, Pimpinan Majelis Pertimbangan, Pimpinan Majelis Pakar, DPP PPP di PP Ash-Shiddiqiyah di Kedoya, Jakarta Barat.
Salah satu hasilnya, majelis-majelis bersepakat agar DPP PPP mengambil prakarsa untuk mengintensifkan silaturrahim diantara sesama partai politik berbasis Islam sebagai upaya mengedepankan perjuangan berbasis moral sebagai
common ground perjuangan partai politik mengingat kebutuhan koalisi dalam rangka persyaratan pencalonan presiden 2014.
Terkait hal tersebut, PAN tidak mempersoalkan apabila PPP ingin mengintensifkan silaturrahim. Namun, PAN menganggap komunikasi itu bukan dalam konteks hubungan antara partai Islam atau berbasis massa Islam. "Konteks dengan PPP dan teman-teman, adalah keindonesiaan," tandas Azis.
[zul]