Berita

Bisnis

Ekonomi Pancasila Sejahterahkan Rakyat Indonesia

SENIN, 30 SEPTEMBER 2013 | 21:58 WIB | LAPORAN:

RMOL. Semua masyarakat Indonesia berharap dapat menjadi bangsa yang mandiri dalam berbagai aspek dan tidak mudah didikte, dipengaruhi apalagi dilecehkan dalam hal ekonomi, politik, dan Pertahanan dan Keamanan (Hankam) oleh bangsa lain di luar negeri.

Demikian dikatakan Dosen Universitas Indonesia Dodi Susanto saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Pro Kontra APEC, Pengaruhnya Terhadap Ekonomi Indonesia' yang digagas Polemik Institute di Gedung Joeang 45 Jakarta, Senin (30/9).

Kemandirian, kata dia, saat ini seakan-akan telah luput. Bangsa Indonesia juga tidak pernah membangun suatu tindakan yang berdaulat dengan kreatifitas dan kekaryaan. Hal itulah yang menimbulkan kegagalan ekonomi.


"Kita harus bersatu melakukan tindakan yang berdaulat dengan berkarya membuat produk dalam negeri dari anak bangsa. Anak muda saat ini harus menjadi pemegang kedaulatan bangsa ini," tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Dodi juga berharap agar bangsa Indonesia membangun ekonomi yang pancasila. Hal itu guna mencapai cita-cita Indonesia dan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Menurutnya, sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain‎

"Kalau kita tidak bangun pola berpikir membuat ekonomi berbasis pancasila, maka ekonomi kita akan terpuruk. Sebab, kita dua kali telah dijajah dengan konsep ekonomi yang liberal," demikian Dodi.

‎Dalam diskusi ini hadir sejumlah narasumber lainnya. Mereka yakni, Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) Agus Jabo Priyono dan Lembaga Kajian Hukum dan Ekonomi Kerakyatan Sam Sangadji serta dipandu moderator Mahasiswa UBK Afditya Iman Fahlevi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya