Berita

komjen sutarman

Jenderal Sutarman Harus Bisa Pastikan Densus Tak Asal Main Tembak

SENIN, 30 SEPTEMBER 2013 | 12:15 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Tugas Kapolri yang akan datang sangat berat. Selain menumpas narkoba yang menggurita, tugas lain yang tidak kalah penting adalah memastikan aparat kepolisian, khususnya Densus 88, bertindak profesional dalam menangani kasus-kasus terorisme.

Tindakan tembak di tempat tanpa kompromi perlu dievaluasi. Main tembak secara secara sepihak meninggalkan tanda tanya dan misteri bagi keluarga yang ditinggalkan. Apalagi, yang ditembak itu statusnya masih terduga teroris, yang belum tentu adalah teroris.

"Tindakan main tembak di tempat bisa menyisakan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggal. Jangan sampai tindakan itu menimbulkan reaksi negatif dalam bentuk balas dendam. Kalau itu terjadi, persahabatan antara polisi dan masyarakat bisa rusak dan terganggu," tegas Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay pagi ini (Senin, 30/9).


Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah memastikan seluruh jajaran kepolisian bersih dari praktik suap dan korupsi. Kasus yang menimpa beberapa anggota kepolisian dari yang berpangkat bintara sampai perwira tinggi betul-betul telah mencoreng korps kepolisian RI.

Rekening gendut dan sejumlah harta yang dimiliki sangat tidak wajar dan menimbulkan persepsi negatif di mata publik. Tugas Kapolri baru adalah mengembalikan nama baik dan martabat aparat kepolisian sebagai ujung tombak penegakan hukum di Indonesia.

"Sebetulnya masih banyak tugas lain yang mendesak. Namun, bila ketiga tugas itu dapat diselesaikan dengan baik, kepolisian RI akan kembali berjaya. Dengan begitu, slogan kepolisian sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat akan betul-betul menjadi kenyataan," tandas Saleh.

Karena itu, Saleh mengingatkan agar Kabareskrim Komjen Sutarman berpikir matang-matang sebelum menerima jabatan Kapolri menggantikan Timur Pradopo. "Jangan sampai setelah di bawah kendalinya, tugas-tugas itu malah terpinggirkan dan terabaikan," demikian Saleh. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya