Berita

surya paloh/net

Politik

Surya Paloh: Ruang Seni Indonesia Harus Tetap Ada

SENIN, 30 SEPTEMBER 2013 | 10:24 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ruang seni Indonesia harus tetap ada di tengah arus intervensi dan modernisasi budaya asing. Arus modernisasi dan globalisasi telah membuat bangsa terjebak dalam seluruh aspek pendekatan interaksi sosial yang mengedepankan kebutuhan materialistik dan fisik semata.

Demikian diingatkan oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, yang kemarin menghadiri acara penghormatan 100 hari wafatnya pesinden cilik asal Kediri, Febriani Mega Saputri di Kediri, Jawa Timur.  Dirinya mengingatkan bahwa selain dua aspek itu, diperlukan esensi lain yaitu pendekatan jiwa, seperti dilakukan melalui budaya.

"Kita perlu mengingatkan pada dasarnya kodrati sebagai manusia tidak cukup dengan sentuhan pendekatan materi dan fisik semata. Ada esensi kebutuhan yang tak kalah penting, yaitu konsumsi kejiwaan, dimaknai ketika akar kebudayaan kita masih tetap ada di tengah-tengah intervensi arus modernisasi globalisasi yang masuk ke negeri kita," terang Surya.


Bangsa Indonesia berkewajiban mengingatkan akar budaya bangsa harus hidup dan berdiri tegak dengan kepercayaan diri yang kokoh, walaupun ada arus intervensi budaya lain yang masuk ke negara kita. Dalam kesempatan yang sama Surya menambahkan bahwa bangsa yang memiiki tingkat peradaban tak patut dihargai bangsa manapun di permukaan bumi kecuali anak-anak bangsanya masih memiliki ikatan penghormatan terhadap seniman.

"Kita ingin menyampaikan pesan ini pada seluruh anak bangsa bahwa para budayawan ini harus tetap mendapat sebuah aresiasi penmghormatan kita, baik mereka yang masih ada maupun yang telah meninggalkan kita. Karena tingkat peradaban dinilai sejauh mana kita memberikan apreasiasi. Mega adalah salah satu dari budayawan kita yang mulai merasakan sunyi dari keramaian, hiruk pikuk bangsanya," ujarnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya