Berita

ilustrasi/net

Tiga Poros Utama Politik dalam Pemilu 2014

SENIN, 30 SEPTEMBER 2013 | 10:21 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Mengacu pada perkembangan politik saat ini, peta kekuatan partai mengarah pada tiga sumbu poros politik. Yaitu poros PDIP, Golkar dan Demokrat.

“Poros PDIP bukan berarti hanya PDIP sendirian. Tetapi juga parta-partai yang sepaham dengan dengan PDIP. Demikian juga dua poros lain,” kata pengamat politik Mulyana W Kusumah dalam diskusi yang diadakan Relawan Jokowi di Jakarta Minggu malam.

Menurut pengamatan Mulyana, sebagaimana tercermin dari hasil-hasil penelitian berbagai lembaga survei, PDIP akan menempati urutan tertinggi dengan peroleh suara 28%. Disusul Golkar 18%, Demokrat dan Gerinda, yang diperkirakan sama-sama di angka sekitar 10%.


Mengenai Gerindra, menurutnya, akan mengalami kenaikan besar. Namun tetap tidak akan melewati batas minimum pengajuan capres (suara 25% atau kursi 20%). Maka mau tak mau, Gerinda akan masuk ke salah satu poros, namun bukan sumbu poros.

“PKS, akan lebih mudah bergabung ke poros Demokrat ketimbang ke Golkar. Karena PKS sudah berpengalaman bermanuver bersama Demokrat,” kata Direktur Seven Strategic Studies (7SS) ini.  Sementara PAN, PKB bisa ke Demokrat. Hanura, bisa ke Golkar. Nadem dan PKPI bisa PDIP.

Jauh sebelumnya, board of advisor CSIS Jeffry Geovanie, mengungkapkan, bila tidak ada peristiwa-peristiwa sangat luar biasa, PDIP, Gerindra, Golkar dan Demokrat akan menguasai parlemen dengan kursi lebih dari 80 persen.

Demokrat yang hampir karam akan mampu memulihkan citranya dari partai yang korup menjadi partai yang kembali memberikan harapan lewat konvensi Capres dengan format yang demokratis.

"Golkar dengan kekuatan caleg-calegnya yang lebih mapan dan sangat merata di seluruh Indonesia dipastikan mampu mengembalikan kejayaannya setidaknya dengan perolehan 20 persen kursi," tutur Jeffry akhir April lalu.

Gerindra, dengan kekuatan figur Prabowo Subianto sebagai capres yang elektibilitas begitu tinggi saat ini akan menjadi kuda hitam yang mampu setidaknya menembus angka 20 persen perolehan kursinya di tahun 2014. Yang paling kuat, kata Jeffry, tentu PDIP dengan Jokowi effect-nya. "Sulit rasanya untuk tidak mengatakan pemenang Pemilu 2014 adalah PDIP," ungkapnya. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya