Berita

gamawan fauzi/net

Politik

Repdem: SBY Mesti Tegur Keras Gamawan Fauzi, Kalau Perlu Pecat

JUMAT, 27 SEPTEMBER 2013 | 10:49 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi, meminta Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengevaluasi penempatan Susan Jasmine Zulkifli sebagai Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Rentetan demonstrasi penolakan sekelompok orang terhadap Susan dikhawatirkan mengganggu kinerjanya.

Tapi, pernyataan dari Mendagri Gamawan Fauzi otomatis menyeret isu agama atau keyakinan seseorang sebagai alasan meletakkan atau mencopotya dalam jabatan publik. Hal itu mempertontonkan rendahnya komitmen anggota kabinet pemerintahan SBY dalam menjaga dan menegakkan kemajemukan dalam negara Pancasila.

"Sikap plin-plan Gamawan Fauzi memperjelas kepada rakyat bahwa tata kelola pemerintahan saat ini menganut dikotomi mayoritas-minoritas, dan ini sangat berbahaya dalam konteks negara Republik Indonesia yang menjunjung tinggi keberagaman suku maupun keyakinan yang terbingkai dalam Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika," tegas Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Masinton Pasaribu, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (jumat, 27/9).


Presiden SBY harus menegur keras, dan jika perlu mengganti anggota kabinetnya yang ragu-ragu melaksanakan perintah konstitusi, seperti mempertahankan prinsip menghormati keberagaman dalam tubuh pemerintahan maupun bermasyarakat. Masinton katakan, seharusnya yang dilakukan pemerintah pusat adalah memberikan dukungan penuh kepada Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk mempertahankan Lurah Lenteng Agung Susan yang mendapat penolakan oleh segelintir warga karena dianggap berlainan agama.

"Jakarta adalah miniatur kemajemukan Indonesia. Tidak ada kelurahan muslim atau non-muslim di Jakarta. Negara tidak boleh mengalah dalam menegakkan hal-hal prinsip dalam berbangsa dan bernegara, apalagi sampai dikalahkan oleh tekanan segelintir massa," tambah caleg PDI Perjuangan dari Dapil Jakarta 2 ini .

Masinton harap, berbagai tragedi buah dari kegagalan negara atau pemerintah menjaga kebhinnekaan di berbagai daerah Indonesia seperti di Kalianda Lampung, Sampit Madura, dan lainnya, jangan sampai terjadi di DKI Jakarta yang merupakan Ibukota Negara. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya