Berita

amien rais/net

Politik

Ketum Repdem: Amien Rais Tunjukkan Politik Frustasi

RABU, 25 SEPTEMBER 2013 | 18:38 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pernyataan yang terus menerus merendahkan Joko Widodo adalah bentuk politik frustrasi Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, yang dipertontonkannya kepada publik.

Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Masinton Pasaribu, meyakini bahwa seluruh rakyat Indonesia masih ingat betul rekam jejak politik ambisius Amien Rais.

Sejak pencalonan dirinya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah tahun 1995 yang dimodali oleh Soeharto. Amien Rais pernah meminta uang ke Soeharto sebesar Rp 500 juta, dan Rp 250 juta dari Probosutedjo. Perilaku buruk Amien Rais ini dibeberkan oleh Probosutedjo dalam buku 'Habis Manis Sepah Dibuang".


"Tahun 1998 Amien Rais mengklaim sebagai tokoh reformasi. Padahal, mahasiswa yang bergerak saat itu tidak pernah mendaulatnya," tegas Masinton kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu petang (25/9).

Masinton ingatkan pula bahwa pada tahun 1999, menjelang sidang umum MPR, Amien Rais meminggirkan suara rakyat yang menghendaki Megawati menjadi presiden.

"Manuver Amien Rais menjegal Megawati dengan menaikkan Gus Dur, yang dua tahun kemudian dilengserkan kembali atas manuver busuk Amien Rais," terang caleg PDI Perjuangan untuk DPR RI dari Dapil Jakarta 2 ini.

Dengan latar belakang sebagai akademisi yang terjun ke politik, lanjut Masinton, Amien Rais tidak menampakkan kualitas politik yang mencerdaskan rakyat Indonesia. Sikap politik frustrasi yang dibangun oleh Amien Rais adalah perilaku buruk yang menyesatkan.

"Apalagi pernyataan Amien Rais yang menganalogikan Jokowi dengan Joseph Estrada mantan presiden Filipina, disampaikan dalam mimbar akademis yang sesungguhnya harus bersih dari noda politik frustrasinya Amien Rais," tandasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya