Berita

joko widodo/net

Politik

Psikolog Politik Yakin Jokowi Pun Punya Ambisi

Elite Politik Jangan Rendahkan Pilihan Rakyat
RABU, 25 SEPTEMBER 2013 | 18:19 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Setiap orang yang terjun ke dalam politik pasti memiliki niat atau ambisi untuk menaikkan level karirnya menuju puncak. Tentu saja itu berlaku juga untuk Joko Widodo.

"Hanya saja, dalam pengamatan saya, dia betul-betul memandang kesantunan, itulah gaya dia. Dia tahu partainya PDIP punya policy bahwa hanya ketua umum yang boleh bicarakan capres," kata pakar psikologi politik, Hamdi Muluk, kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu petang (25/9).

Menurutnya, tak ada yang salah dengan hasrat atau ambisi politik. Dalam teori politik, bila seseorang terjun ke dunia politik harus punya gairah dan ambisi untuk berkuasa, untuk mewujudkan apa yang dia bayangkan tentang masyarakat dan negara ideal.


"Tinggal rakyat lihat, apakah dalam wujudkan ambisi itu dia melanggar aturan, hukum, etika dan lainnya. Justru kalau politisi tak punya ambisi itu aneh," ucapnya.

Malah Hamdi menilai media massa-lah yang terus menerus mengejar Jokowi untuk menjawab kesediaannya menjadi calon presiden. Di samping itu, rakyat masih jatuh cinta kepada Jokowi karena dia tampak tidak rakus dan bekerja keras untuk kepentingan masyarakat.

"Gaya Jokowi ini disebut authentic leadership (kepemimpinan yang orisinil) dan servant leadership (kepemimpinan pelayan)," terangnya.
 
Hamdi juga mengkritik keras para elite politik yang merendahkan suara mayoritas rakyat yang masih mengidolakan Jokowi. Dia mengajak para elite menghormati pilihan rakyat dan tidak terus menerus menghakimi rakyat dengan menyebut sebagian besar rakyat masih bodoh karena tingkat pendidikannya yang rendah.

"Sebodoh-bodohnya rakyat itu, dia pasti punya penilaian sendiri. Rakyat pasti bisa menakar-nakar siapa yang bisa dipercayanya. Sekarang yang penting siapa yang bisa ambil hati rakyat," tegasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya