foto: net
foto: net
"Itu keadaan riil yang tak bisa disangkal, popularitas capres lebih penting di Indonesia. Sementara kapabilitas belum mendapat penilaian dari publik. Publik yang banyak itu baru andalkan popularitas saja," kata pengamat politik senior, Arbi Sanit, saat diwawancara Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Rabu, 25/9).
Arbi menceritakan bahwa dalam sejarahnya golongan berpendidikan di zaman penjajahan Belanda diarahkan menjadi birokrat dan adminstratur, sehingga masyarakat tak menghasilkan intelektual baru yang membangun kapabiilitas intelektual atau teknis.
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03
Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58